Mengenai luas lahan, Chandra menuturkan total lahan yang berpotensi untuk ditanami bawang putih tersebar di empat wilayah dengan luas 27.500 ha.
Untuk Solok sendiri luas lahannya adalah 13.000 ha, sementara di luar Solok seperti Kabupaten Agam 11.000 ha, Tanah Datar 3.000 ha dan Solok Selatan 500 ha.
Jika pada 2015 lahan yang sudah ditanami di Solok seluas 50 ha, maka pada 2019 ini rencananya akan ditingkatkan menjadi 575 ha atau naik 1.050 persen dari 2018.
Ada pun luas lahan tersebut merupakan gabungan antara lahan wajib tanam importir 250 ha dari 5 perusahaan dan 375 ha dari APBN.
Hasil panen 50 ha dari tanam 2018 seluruhnya diproses dijadikan benih untuk 200 ha tanam dan kekurangan benih diambil dari benih lokal daerah lain.
"Nantinya hasil panen 575 ha ini akan diproses dan dijadikan benih untuk ditanam lagi pada tahun 2020 dengan target tanam seluas 2.000 ha. Lalau panennya akan dijadikan benih lagi untuk ditanam tahun 2021 dengan target tanam 6.000 ha," ujar Chandra.
Kepala Dinas Pertanian Solok, Admaison yang saat itu turut hadir menerangkan bahwa tidak ada kendala dalam program penanaman bawang putih ini. Lahan yang tersedia pun luas dan cukup air, sehingga mempercepat proses tanam.
"Baru saja panen hasilnya 16 hingga 24 ton per ha, ini produksi tertinggi dibanding tahun lalu karena tanah subur dan iklimnya cocok," jelasnya
Sementara itu, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Hasanuddin menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh program bawang putih.
"Agar petani lebih sejahtera, agar diarahkan sayuran organik, menggunakan pupuk organik, pestisida hayati. Kotoran ayam dan limbah ternak diolah dengam unit pengolah pupuk organik menjadi kompos, sedangkan limbah sayuran dijadikan pakan ternak," katanya.
Dukungan senada juga dikatakan oleh Asisten II Provinsi Sumbar, Benni Warlis. Bahkan ia mengatakan sebelumnya Solok, Agam, dan Tanah Datar pernah berjaya akan bawang putihnya di tahun 1990.
"Pertanian Solok akan lebih maju dengan cara dikembangkan wisatanya, agar tumbuh wisata berbasis agro," tutur Benni.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.