Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2019, 06:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

HONG KONG, KOMPAS.com - China kehilangan 161 orang miliardernya sepanjang tahun 2018 lalu. Gejolak pasar saham di Negeri Tirai Bambu tersebut telah berpengaruh terhadap harta orang-orang terkaya di sana.

Dikutip dari CNN, Jumat (1/3/2019), jumlah miliarder di kawasan China, termasuk Hong Kong dan Taiwan berkurang sebanyak 161 orang pada tahun lalu. Hal ini berdasarkan laporan perusahaan riset Hurun Report.

Kekayaan para miliarder pada tahun lalu tergerus akibat anjloknya pasar saham hingga lebih dari 25 persen. Tidak hanya itu, nilai tukar pun merosot.

Baca juga: Miliarder Berusia 95 Tahun Bagikan Resep Hidup Bahagia

Sepanjang tahun 2018, pasar finansial China terhempas akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi negara tersebut dan perang dagang dengan AS. Para analis pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi China masih akan melemah pada tahun ini.

Selama tahun 2018, jumlah miliarder di China anjlok dari 819 orang menjadi 658 orang, menurut data Hurun. Meski jumlahnya berkurang drastis, China masih menyandang gelar negara dengan miliarder terbanyak.

Peringkat kedua ditempati AS. Negeri Paman Sam dilaporkan mengalami peningkatan jumlah miliarder sebanyak 13 orang menjadi 584 orang.

Baca juga: Miliarder Ini Bakal Gelontorkan Rp 7 Triliun untuk Kampanye Anti Trump

Salah satu miliarder yang kekayaannya tergerus paling banyak adalah CEO Tencent Ma Huateng atau Pony Ma. Kekayaan Ma ambrol 19 persen menjadi 38 miliar dollar AS.

Sementara itu, pendiri dan pimpinan Dalian Wanda Group Wang Jianlin harus rela kekayaannya berkurang 37 persen menjadi 17 miliar dollar AS. Selama tahun 2018, Wang banyak menjual asetnya, berupa real estate dan anak usaha konglomerasi hiburan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com