Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Blueberry Organik Kisarazu Bakal Dibudidayakan di Indonesia

Kompas.com - 09/03/2019, 11:10 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, dalam kunjungan kerjanya ke Jepang bertemu dengan Walikota Kisarazu, Prefecture Chiba, Yoshikuni Watanabe, di kebun blueberry milik Ezawa, Ketua Asosiasi Petani Blueberry Jepang.

Pertemuan Sekjen dan Walikota tersebut sebagai ungkapan kegembiraan dan penghargaan Pemerintah RI atas rencana hibah bibit blueberry dari Ezawa. Dalam waktu dekat Ezawa akan berkunjung ke Indonesia.

Kedatangan Ezawa untuk menyampaikan 10 varietas terbaik bibit rabit eye blueberry (Vaccinium Virgatum Aiton) untuk dibudidayakan di tiga lokasi Indonesia, yaitu Bandung, Jawa Barat, Kaliurang, Yogyakarta dan Soe, NTT.

Ezawa tidak saja datang mengantarkan hibah, melainkan juga untuk mendampingi teknik budidaya kepada tiga penerima hibah. Dia akan menggunakan teknik budidaya organik sebagaimana yang dilakukannya selama 50 tahun terakhir di kebun miliknya.

Kedatangan Ezawa untuk menyampaikan 10 varietas terbaik bibit rabit eye blueberry (Vaccinium Virgatum Aiton) untuk dibudidayakan di tiga lokasi Indonesia, yaitu Bandung, Jawa Barat, Kaliurang, Yogyakarta dan Soe, NTT.Dok Kementerian Pertanian Kedatangan Ezawa untuk menyampaikan 10 varietas terbaik bibit rabit eye blueberry (Vaccinium Virgatum Aiton) untuk dibudidayakan di tiga lokasi Indonesia, yaitu Bandung, Jawa Barat, Kaliurang, Yogyakarta dan Soe, NTT.
"Nanti saya akan ajari cara tanam dan pemeliharaannya. Dalam setahun kita akan tahu, dari sepuluh varietas ini yang paling baik tumbuh di mana. Tentu akan berbeda-beda untuk tiga lokasi ini. Dengan begitu varietàs yang baik saja yang akan kita perbanyak," tutur Ezawa di kebunnya Mariyatsu, Kisarazu, Chiba, Rabu (6/3/2019).

"Terima kasih Pak Ezawa atas kesediaannya. Demikian juga Pak Walikota, terima kasih atas dukungannya untuk membantu mengembangkan blueberry di Indonesia," sambut Syukur.

Sebaliknya, Walikota Kisarazu, Prefecture Chiba, Yoshikuni Watanabe, juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Indonesia.

"Saya juga berterima kasih Pak Sekjen. Kami bangga warga kami bisa melakukan kerjasama dengan Indonesia. Pak Ezawa pakarnya untuk blueberry. Karena itu saya sangat mendukung dan yakin Pak Ezawa tidak akan mengecewakan kita semua," ucap Watanabe.

Adapun blueberry merupakan tanaman subtropis yang dapat tumbuh di lahan dengan kelembaban rendah serta amplitudo suhu yang lebar. Oleh karena itu, pada tahap awal bibit ini akan ditanam di tiga lokasi untuk mengetahui kesesuaian dari sepuluh varietas terbaik pemberian Ezawa, yaitu Woodard, Bluegem, Ethel, Homebell, Brightwell, Menditoo, Gardenblue, Tifblue, Powderblue, dan Baldwin.

"Kami akan namakan blueberry ini nanti Blueberry Kisarazu. Pak Ezawa akan kami nobatkan sebagai Bapak Blueberry Indonesia. Jadi, Warga Jepang kalau ke Indonesia akan menemui Kebun Blueberry Kisarazu di sana," tambah Syukur.

Selain merupakan jenis tanaman hortikultura bernilai tinggi, blueberry mempunyai perakaran kuat dan cocok ditanam di daerah pegunungan atau lahan lereng sehingga cocok untuk menahan laju air.

Terkait itulah, ke depan blueberry rencananya akan dikembangkan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum untuk tujuan konservasi. Blueberry dikenal sebagai buah yang bernutrisi baik untuk fungsi penglihatan sehingga jus murni buah blueberry maupun produk olahannya dapat digunakan sebagai bahan pangan fungsional.

"Mengingat nilai ekonomi tanaman dan buah blueberry ini Kementan antuasias menyambut rencana hibah dari Ezawa," kata Syukur.

(SNY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com