Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KEK Tanjung Kelayang, Transformasi Babel dari Pertambangan ke Pariwisata

Kompas.com - 15/03/2019, 07:36 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung, kian diminati para investor.

Salah satunya ialah KEK Tanjung Kelayang yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika melakukan kunjungan kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menuturkan, pemerintah terus mendorong pengembangan KEK sebagai upaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah dan meningkatkan daya saing ekonomi melalui peningkatan investasi.

KEK Tanjung Kelayang memiliki areal seluas 324 hektar dengan target investasi senilai Rp 10,3 triliun.

Baca juga: Target Investasi di KEK Tanjung Kelayang Capai Rp 10,3 Triliun

Master Plan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.Dokumentasi Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Master Plan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"KEK Tanjung Kelayang bersama dengan KEK Bitung, Morotai, dan Maloy Batuta Trans Kalimantan Insya Allah sudah dapat diresmikan pengoperasiannya,“ kata Darmin di Bangka Belitung, Kamis (15/3/2019).

Darmin mengatakan, KEK ini dikembangkan sebagai instrumen transformasi ekonomi masyarakat Bangka Belitung, dari pertambangan timah menjadi kepariwisataan.

Provinsi yang dulunya begian dari Sumatera Selatan ini bersiap menjadi destinasi wisata kelas dunia.

”Lokasi KEK Tanjung Kelayang sangat strategis karena terletak di Pulau Belitung. Secara geografis berada di antara Jakarta dan Singapura, yang diincar sebagai target captive market. Hingga saat ini di KEK Tanjung Kelayang sudah berhasil menarik investasi dengan menghadirkan jaringan hotel internasional seperti Starwood Asia Pacific dan Accor Asia Pacific," papar Darmin.

Dia menyebutkan, sejauh ini, sudah 12 KEK yang ditetapkan pemerintah, delapan di antaranya bertema manufaktur dan empat kepariwisataan. Sudah ada enam KEK yang resmi beroperasi yaitu KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Palu, KEK Mandalika, KEK Galang Batang, dan KEK Arun Lhokseumawe.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Nasional KEK, Enoh Suharto Pranoto, menambahkan, KEK Tanjung Kelayang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2016.

Selain KEK Tanjung Kelayang, kini Dewan Nasional sedang mengkaji dua usulan KEK yang berada di Provinsi Bangka Belitung yaitu Sungailiat di Kabupaten Bangka dan Tanjung Gunung di Kabupaten Bangka Tengah. Diharapkan dapat ditetapkan dalam waktu dekat.

”Untuk memberikan kemudahan bagi investor yang ingin menanamkan modal di KEK, pemerintah telah menerbitkan kebijakan Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi secara elektronik, Online Single Submission (OSS) yang juga diterapkan di KEK,” kata Enoh.

Peresmian KEK ini dilaksanakan bersamaan dengan Peresmian Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang yang telah selesai dibangun dan digunakan sejak 2017 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com