Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanfaatan Data Lapan Mampu Hemat Anggaran Pemerintah sampai Rp 18 Triliun

Kompas.com - 19/03/2019, 15:03 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, mengatakan pemanfaatan data teknologi penerbangan dan antariksa mampu menghemat anggaran setiap kementerian lembaga (K/L) dan pemerintah daerah. 

"Pada 2015, hitungan kami bisa menghemat anggaran Rp 3 triliun; 2016 sebesar Rp 5 triliun; 2017 sebesar Rp 7 triliun. Karena makin banyak K/L dan daerah yang menggunakan, penghematan bisa kami lakukan 2018 itu Rp 18 trilun," kata Thomas ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Thomas mengungkapkan, sebelum 2012 setiap K/L dan daerah masih membeli atau mengadakan data dan informasi antarikasa dari vendor, termasuk terkait goespasial. Namun, kebijakan itu berubah setelah keluar Impres Nomor 6 Tahun 2012 yang isinya menyinergikan penyediaan citra satelit.

"Dengan kebijakan satu pintu ini, maka efisiensi dari penyediaan citra satelit ini semakin tinggi. Bisa dikakukan penghematan luar biasa," ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya kini sudah menjalin kerja sama dengan Kemenko Perekonomian dalam pemanfaatan data teknologi penerbangan dan antariksa. Sehingga makin banyak instansi yang sudah memanfaatkan kinerja Lapan.

"Artinya, kalau semakin banyak kementarin yang menggunakan citra satelit yang diperoleh Lapan untuk berbagai sektor (maka) efisiensi pnggunaan anggaran semakin tinggi," ungkapnya.

Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian memiliki tugas dan tupoksi kerja yang diberikan Presiden, seperti terkait kebijakan satu peta atau one map policy. Dimana kebijakan satu peta ini ditetapkan oleh Perpres Nomor 9 Tahun 2016.

Thomas berharap Lapan bisa berkontribusi lebih dalam mempercepat program kerja yang diembang Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, khususnya program strategis nasional.

"Jadi kerja sama Lapan dan Menko Perekonomian diharapkan akan dapat mempercepat pelaksanaa kebijakan-kebijakan prioritas nasional," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com