Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja yang Harus Dipetimbangkan Sebelum Mengajukan Kredit Kendaraan?

Kompas.com - 20/03/2019, 09:56 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor merupakan salah satu pilihan moda transportasi pilihan masyarakat Indonesia.

Tahun lalu saja, data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan adanya peningkatan penjualan sepeda motor sebesar 8,4 persen menjadi 6,3 juta unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Masyarakat pun semakin dimudahkan untuk bisa membel sepeda motor dengan bebagai tawaran skema cicilan, baik melalui kredit perbankan dan multifinance, atau leasing (sewa).

Ditambah lagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di awal tahun ini telah mengeluarkan kebijakan relaksasi pembiayaan mobil dan motor. Perusahaan pembiayaan saat ini bisa menerapkan uang muka atau DP hingga 0 persen.

Tentu saja, dengan persayaratan tertentu seperti, DP 0 persen hanya untuk perusahaan pembiayaan yang memiliki rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (non performing financing) neto lebih rendah atau sama dengan 1 persen.

Berbagai kemudahan kredit yang ditawarkan oleh penyedia jasa keuangan untuk pembelian motor pun sangat menggiurkan. Namun Founder Finansialku sekaligus Perencana Keuangan Melvin Mumpuni mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh seseorang sebelum mengambil keputusan untuk memilih skema kredit ketika membeli kendaran, yaitu:

1. Pastikan tujuan awal

Melvin mengatakan, sebelum memilih melakukan kredit untuk membeli motor, seseorang harus menentukan untuk apa nantinya kendaraan yang dia kredit. Pasalnya, dengan membeli motor dengan skema kredit, seseorang harus membayar hingga dua kali lipat dari harga motor ketika membeli secara tunai atau cash, ketika harga motor tersebut setiap tahunnya pasti akan mengalami penurunan, sehingga akn sangat sayang jika membeli motor dengan skema kredit hanya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif.

"Tentuin tujuan awal beli kendaraan, buat kebutuhan pribadi atau bisnis," ujar Melvin ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (19/3/2019).

Melvin mencontohkan, ketika kendaraan bermotor tersebut digunakan untuk berangkat bekerja, atau untuk ojek online.

2. Ukur kekuatan pribadi

Setelah menentukan tujuan, penting juga untuk mengukur kemampuan finansial pribadi. Sebab, dengan menentukan membeli motor secara kredit, Anda harus bisa memastikan mampu untuk membayar uang muka atau down payment (DP) serta secara konsisten membayar cicilan bulanan setidaknya hingga 35 bulan ke depan.

Menurut Melvin, akan lebih baik ketika memang keputusan melakukan kredit motor digunakan untuk hal-hal produktif, penghasilan yang didapatkan dari kendaraan bermotor tersebut nilainya lebih besar dari cicilan per bulan.

"Kalau untuk kebutuhan kerja usahakan penghasilan yang didapatkan dari kendaraan itu lebih besar dari pengeluaran cicilan dan operasional," ujar dia.

Jika diukur dari kemampuan bulanan, Melvin mengatakan jumlah cicilan bulanan tersebut maksimal 30 persen sampai 35 persen dari penghasilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com