JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing Co dikabarkan merombak jajaran petingginya. Perusahaan tersebut merombak posisi wakil presiden tekniknya setelah dua kecelakaan pesawat utama 737 MAX yang mematikan.
Dikutip dari Reuters pada Rabu (20/3/2019), posisi para eksekutif tingkat atas lainnya juga dirombak di tengah penyelidikan kecelakaan yang menimpa pesawat 737 Max. Hal tersebut diketahui Reuters berdasarkan email perusahaan yang didapat pada Selasa (19/3/2019).
Perombakan manajemen terjadi ketika Eropa dan Kanada menyatakan akan mencari sertifikasi keselamatan Boeing 737 MAX secara mandiri. Keadaan itu semakin memperumit masalah setelah seluruh dunia melarang terbang jenis pesawat tersebut usai dua kecelakaan yang menewaskan lebih dari 300 orang.
Berdasarkan email Chief Executive Officer Kevin McAllister kepada para karyawan,
John Hamilton, yang sebelumnya adalah wakil presiden dan chief engineer di divisi Commercial Airplanes Boeing, kini hanya difokuskan sebagai chief engineer.
Baca juga: Boeing Dinilai Tak Proaktif Tanggapi Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines
“Ini akan memungkinkan dia untuk sepenuhnya mencurahkan perhatiannya pada investigasi kecelakaan yang sedang berlangsung," sebut McAllister.
“Kami memprioritaskan dan membawa sumber daya tambahan untuk penyelidikan kecelakaan yang sedang berlangsung,” tambahnya.
Sementara Lynne Hopper, yang sebelumnya menjabat Test & Evaluation dalam Boeing's Engineering, Test & Technology group, telah ditunjuk sebagai wakil presiden Teknik.
Saat dikonfirmasi, seorang juru bicara Boeing menolak berkomentar, tetapi mengkonfirmasi keaslian email itu.
Menurut situs web Boeing, Hamilton menjabat sebagai wakil presiden bidang teknik untuk Boeing Commercial Airplanes mulai April 2016 hingga Maret 2019.
Dari Juli 2013 hingga Maret 2016, Hamilton menjabat sebagai wakil presiden Keselamatan, Keamanan, dan Kepatuhan serta mengawasi Otorisasi Penunjukan Organisasi Pesawat Terbang Komersial - sebuah program yang mengambil tugas sertifikasi keselamatan khusus atas nama Administrasi Penerbangan Federal A.S.
Pembuat undang-undang dan ahli keselamatan mempertanyakan ketelitian regulator memeriksa model MAX dan seberapa baik pilot dilatih tentang fitur baru itu.
Untuk saat ini, regulator global telah melarang terbang lebih dari 300 armada Boeing MAX yang ada di dunia dan 5.000 pengiriman pesawat tersebut yang bernilai lebih dari $ 500 miliar dollar AS ditahan.
Saham Boeing naik 0,3 persen pada hari Selasa, dan ditutup pada 373,43 dollar AS. Saham mereka masih turun lebih dari 11 persen sejak kecelakaan di Ethiopia, melenyapkan lebih dari 25 miliar dollar AS valuasi pasar Boeing.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.