Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup Perikanan Ini Rambah Pasar Luar Negeri

Kompas.com - 20/03/2019, 20:41 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi eFishery merambah pasar luar negeri.

Pendiri sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan proyek percontohan (pilot project) di empat negara, yaitu di India, Vietnam, Banglades, dan Thailand.

Upaya eFishery menjajaki pasar internasional ini didukung dengan membangun rekanan bersama perusahaan lokal yang sudah memiliki pasar di keempat negara tersebut.

"Sekarang kami running pilot project di Vietnam, Bangladesh, India dan Thailand, beberapa negara itu bentuk (bisnis)nya sama kaya di Indonesia, tapi ada local partner di sana," ujar Gibran di Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Cerita Bos Startup, Disambangi Petugas Pajak hingga Ditagih Dangdutan

Gibran menjelaskan untuk ekspansi bisnis kali ini, bentuk kerja sama dengan rekanan lokal adalah dengan pendanaan bersama.

Meski tak mau merinci detil jumlah pendanaannya, namun porsi pendanaan untuk eFishery dan rekan lokal mereka masing-masing adalah 50 persen dan 30 persen.

Komoditas yang sedang diupayakan untuk dikembangkan di masing-masing negara tersebut adalah pengembangbiakan udang dan berbagai jenis ikan.

 eFishery merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang perikanan dengan mengandalkan teknologi berupa hardware untuk pemberian pangan secara otomatis sehinga mempermudah petani tambah udang dan ikan dalam menjadwal pemberian pangan melalui aplikasi.

Hingga saat ini, eFishery telah merangkul 1.200 nelayan di 22 provinsi di seluruh Indonesia.

Gibran menyebut,  dengan aplikasi dan hardware yang disewakan oleh eFishery, para petani tambak tersebut bisa meningkatkan penghasilan mereka dari dua hingga tiga kali lipat.

"Sementara kalu keuntungan kita dapat dari margin penjualan atau sewa hardware, kalau beli Rp 7,8 juta sementara kalau sewa Rp 300.000, tapi kebanyakan mereka sewa sih," ujar dia.

Tak hanya membantu petani tambak untuk meningkatkan panen saja, Gibran mengatakan eFishery juga menghubungkan para petani ke pihak ketiga yang langsung memproduksi hasil panen tersebut.

"Jadi sebelum mereka panen, hasil produksinya sudah kita jualin tuh dari prediksi data, kaya ke Ampera, pecel lele, ke kaki lima. Basisnya semua data dan mereka pre orderlah. Kita beli harga Rp 3.000 lebih tinggi ke petambak dibandingkan kalau tengkulak yang beli," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com