Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

"Market Cap" Tembus Rp 500 Triliun, BRI Cetak Rekor Baru Pekan Ini

Kompas.com - 23/03/2019, 10:24 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) untuk kedua kalinya selama sepekan mencatat prestasi terbaik di perdagangan bursa saham. BBRI berhasil mencatat kapitalisasi pasar hingga menembus Rp 500,8 triliun pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (22/03/2019).

Sebelumnya, Minggu (18/3/2019) pekan lalu, BBRI mencapai titik harga per unit saham tertinggi di nilai Rp 4.040. Pada akhir perdagangan pekan ini harga saham BBRI mencapai harga saham baru sebesar Rp 4.060.

"Tentu, ini kabar baik buat BRI. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor meningkat pada perseroan," ucap Bambang Tribaroto, Corporate Secretary Bank BRI.

Di sisi lain, obligasi hijau (Green Bond) BRI dengan tenor 5 tahun dan tanpa jaminan berhasil meraih rating BBB yang diperingkat oleh lembaga pemeringkat global Fitch Ratings pada Rabu (20/03/2019).

Sejak awal tahun harga per unit saham BRI memang telah meroket sebesar 10,93 persen. Investor asing masih kerap melakukan aksi beli dengan nilai net buying sebesar Rp 5,26 triliun sepanjang tahun.

Harga per unit saham BBRI berhasil naik hingga 2.01 persen dibandingkan penutupan pasar kemarin yang berada pada angka Rp 3.980 per unit saham. Sementara itu, nilai transaksi BRI pada hari ini mencapai Rp 591,90 miliar dengan frekuensi transaksi mencapai 6.531 kali.

Harga saham BRI pada hari ini merupakan yang tertinggi sejak bank terbesar di Indonesia itu melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2003. Kenaikan harga tersebut otomatis mendongkrak kapitalisasi pasar BRI menjadi Rp 500,8 triliun.

Sebagai catatan, BRI berhasil meraih laba sebesar Rp 32,4 triliun pada 2018 atau tumbuh 11,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian laba 2018 itu membuat BRI mempertahankan predikat sebagai bank paling menguntungkan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com