Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Bawang Putih 100.000 Ton dari China, Bulog Siapkan Rp 500 Miliar

Kompas.com - 24/03/2019, 13:14 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog akan mengimpor bawang putih dari China sebanyak 100.000 ton. Hal ini merupakan pelaksanaan penugasan dari pemerintah guna stabilisasi harga komoditas tersebut.

"Anggaran yang disiapkan untuk 100.000 ton paling tidak sekitar Rp 500 miliar," kata Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo seperti dilansri Antara di Jakarta, Minggu.

Bachtiar menyebutkan, saat ini Perum Bulog masih melengkapi persyaratan administrasi. Paling awal, lanjutnya, adalah surat rekomendasi dari Kementerian Pertanian sudah diterbitkan setelah rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Menko Perekonomian.

Saat ini perseroan masih menunggu surat penugasan dari Menteri BUMN, untuk kemudian mengajukan izin ke Kementerian Perdagangan dan mendapatkan persetujuan impor (PI).

Baca juga: Menengok Program Importir Bawang Putih yang Wajib Tanam Komoditasnya

Setelah seluruh persyaratan lengkap, Bulog melakukan lelang impor bawang putih secara terbuka. Impor itu akan didatangkan dari China secara bertahap. Menurut Bachtiar, pengiriman bawang putih dari China memakan waktu sekitar tiga minggu, sehingga diperkirakan impor bawang putih tahap pertama akan masuk pada April mendatang.

"Kalau China tidak terlalu lama sekitar tiga minggu, tidak seperti Brasil dan Argentina, tetapi itu datangnya tidak semua langsung 100.000 ton, nanti rusak. Bertahap kami lihat sesuai animo kebutuhan," katanya.

Keputusan pemerintah untuk membuka impor bawang putih sebesar 100.000 ton melalui Bulog berdasarkan rakor terbatas pada Senin (18/3/2019) yang dipimpin Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Hal tersebut seiring dengan adanya kenaikan harga komoditas bawang putih hingga rata-rata mencapai Rp 45.000-Rp 50.000 per kilogram di tingkat pedagang karena berkurangnya pasokan.

Bawang putih, dalam catatan Kementerian Perdagangan, menjadi salah satu bahan pangan yang dijaga stabilitas harganya karena memberi kontribusi inflasi pada Februari 2019.

Baca juga: Pada 2021, Kementan Optimis Swasembada Bawang Putih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com