Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Genjot Penyaluran Gas, Pemerintah Resmikan Jargas Baru di Medan

Kompas.com - 27/03/2019, 11:11 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Pemerintah melalui Kementerian ESDM memperkuat dan memperluas cakupan layanan gas di wilayah Medan, Sumatra Utara. Hal itu ditandai dengan peresmian jaringan gas atau jargas baru, Selasa (26/3/2019).

Adapun pembangunan jargas baru untuk sambungan rumah tangga (SR) itu mencakup wilayah Tegal Sari Mandala, Medan Area, dan Medan Denai.

Jaringan gas yang mulai dikebut pembangunanya oleh Kementerian ESDM sejak 2018 itu bernilai investasi Rp52 miliar. Layanan gas tersebut akan memanfaatkan sumber pasokan gas Triangle Pase Inc, sebesar 0,2 MMSCFD.

Menurut rencana secara keseluruhan jargas yang akan dibangun di wilayah tersebut  adalah 5.656 unit SR. Hingga 22 Maret lalu, SR beroperasi mencapai 1.404 unit.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Dilo Seno Widagdo menilai, keseriusan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM dalam membangun jargas patut diapresiasi.

Menurutnya, Kementerian ESDM secara terencana berupaya meningkatkan bauran energi serta menciptakan kedaulatan energi nasional.

Jargas banyak dibangun pemerintah, karena itu PGN selaku operator layanan, mempunyai komitmen tinggi untuk bersama merealisasikan visi nasional,” ungkap Dilo di Jakarta dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (27/3/2019).

Dia menilai, penggunaan Jargas di Kota Medan akan signifikan meningkatkan taraf hidup perekonomian masyaraka setempat. Ini karena Kota Medan merupakan salah satu pusat industri yang maju di Provinsi Sumatra Utara.

“Lewat energi baik yang murah dan stabil, masyarakat akan mendapatkan nilai lebih,” tukas Dilo.

Lebih lanjut, dia mengutarakan bahwa sinergi antara kebijakan pemerintah dan kompetensi PGN akan memberikan banyak manfaat.

“Ke depan, kami harapkan pembangunan Jargas akan lebih massif, karena gas bumi yang merupakan energi baik ini sangat efisien dan aman bagi penggunaan sehari-hari,” simpul Dilo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com