Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Morgan Stanley: Butuh Reformasi Struktural 2.0 untuk Pacu Ekonomi Lebih Tinggi

Kompas.com - 19/04/2019, 05:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Morgan Stanley menilai pemerintah Indonesia perlu melanjutkan reformasi struktural.

Dalam laporannya yang dikutip Kamis (18/4/2019), Tim Ekonom Morgan Stanley Asia Ltd. menyebut kebijakan tersebut sebagai reformasi struktural 2.0. Reformasi struktural 2.0 perlu dilakukan untuk melanjutkan reformasi pada periode pemerintahan sebelumnya oleh Presiden Joko Widodo.

Ekonom Morgan Stanley Asia Ltd Deyi Tan menyebut ada beberapa langkah dalam reformasi struktural 2.0 yang perlu pemerintah lakukan.

Baca juga: ADB: Reformasi Struktural Tumbuhkan Iklim Investasi di Indonesia

Pertama, meningkatkan produktivitas dan daya saing di sektor non-komoditas. Tujuannya, mendiversifikasi mesin pertumbuhan ekonomi dan mengantisipasi harga komoditas yang melemah.

"Daya saing yang lebih tinggi di sektor non-komoditas dapat meningkatkan potensi pertumbuhan. Pada saat yang sama, ini dapat meningkatkan kapasitas ekspor dan mengurangi kebutuhan impor," terang dia.

Kedua, Morgan Stanley mengimbau agar pemerintah juga memastikan pendanaan benar-benar diarahkan pada sektor produktif seperti infrastruktur dan pendidikan. Ini juga dinilai sebagai upaya melepaskan ketergantungan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada komoditas sumber daya alam.

Baca juga: BI Dukung Reformasi Struktural di Sektor Riil dan Keuangan

Ketiga, pemerintah disarankan untuk mengevaluasi kebijakan yang daya saing tenaga kerja Indonesia. Hal ini agar pertumbuhan upah konsisten dengan peningkatan produktivitas, serta membantu perusahaan menjaga labanya.

Terakhir, pemerintah harus berupaya meningkatkan lanskap investasi untuk menarik lebih banyak arus masuk investasi asing secara langsung (foreign direct investment).

Kendati begitu, Morgan Stanley mengimbau agar memprioritaskan FDI di sektor non-komoditas.

"Sebab, itu akan membantu Indonesia meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kapasitas ekspor dan mengurangi ketergantungan pada impor begitu kapasitas FDI mulai beroperasi," tandas Deyi. (Grace Olivia)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Morgan Stanley: Butuh reformasi struktural 2.0 untuk pacu ekonomi lebih tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com