Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Investasi Emas, Pahami Dulu Istilah Ini

Kompas.com - 21/04/2019, 08:32 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan investasi di dalam keuangan menjadi hal yang sering dijadikan pilihan karena bisa memberikan manfaat positif bagi keuangan. Investasi akan membantu Anda mencapai tujuan-tujuan di dalam keuangan, termasuk mengamankan kondisi keuangan di masa depan.

Hingga saat ini, ada banyak instrumen investasi yang bisa dijadikan sebagai pilihan, baik itu yang dilakukan secara manual ataupun jenis investasi yang diakses secara online. Namun di antara berbagai instrumen investasi ini, emas tentu selalu menjadi salah satu yang paling diminati bukan?

Emas menjadi salah satu primadona investasi yang tak pernah sepi peminat. Intrumen yang satu ini dianggap bisa mengimbangi laju inflasi setiap tahunnya, sehingga cukup aman untuk dijadikan sebagai pilihan.

Harga Emas Stabil dan Cocok Buat Investasi Jangka Panjang

Emas memiliki harga yang cenderung stabil sepanjang tahun dan cocok untuk dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Selain itu, kemudahan untuk mengakses instrumen investasi yang satu ini tentu menjadi daya tarik tersendiri.

Sebab investasi emas bisa dilakukan dalam banyak bentuk sekaligus, seperti emas batangan, perhiasan, atau bahkan tabungan. Namun sebelum memutuskan memulai investasi ini di dalam keuangan, sangat penting untuk memahami dengan baik berbagai istilah yang kerap ditemui dalam investasi emas.

Lalu, apa pentingnya? Hal ini untuk mencegah berbagai kesalahpahaman dan membantu Anda lebih mudah dalam mengelola investasi emas Anda di masa yang datang.

Jadi, bila Anda berniat ingin berinvestasi emas, cari tahu istilah-istilah seputar emas terlebih dahulu soal berikut ini seperti dikuip dari Cermati.com.

1. Istilah ‘Karat’

Kadar emas atau dengan kata lain karat adalah tolok ukur yang lazim digunakan untuk menentukan kualitas dan juga tingkat kemurnian emas. Satuan ini biasa disingkat menjadi kt atau ct.

Ukuran tertinggi yang digunakan untuk menentukan kemurnian emas adalah 24 karat, dan ini menjadi ukuran emas paling murni. Sedangkan untuk menghitung karat atau kadar emas akan digunakan rumus berikut: X = 24 (Mg/Mm).
• X adalah peringkat karat.
• Mg merupakan kandungan massa emas murni yang terdapat di dalam sebuah barang.
• Mm adalah massa keseluruhan barang tersebut.

Baca Juga: Mengenal Perbandingan Investasi Emas dan Perak

2. Istilah ‘Troy Ounce’

Troy ounce merupakan satuan yang digunakan sebagai tolok ukur untuk menentukan berat emas. Satuan ini digunakan untuk mengukur berat emas dalam berbagai bentuk, termasuk emas dalam bentuk batangan maupun koin.

Troy ounce biasa disingkat menjadi t oz, di mana nilai satuan ini adalah seberat 31,1 gram. Satuan inilah yang lazim digunakan di dalam perdagangan emas skala besar.

3. Istilah ‘Dinar’ dan ‘Dirham’

Dinar adalah sebutan yang digunakan untuk koin emas dengan tingkat kemurnian 22 karat dan memiliki berat 4,25 gram. Sedangkan Dirham merupakan sebutan yang lazim digunakan untuk koin perak yang murni dengan berat 2,975 gram.

4. Istilah ‘Grade’

Grade adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kualitas atau tingkat kemurnian emas. Pada dasarnya, setiap produk yang terdapat di dalam bursa perdagangan emas akan memiliki harga dan juga grade atau tingkatan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.

Nah, grade dan harga tersebut akan dipengaruhi oleh kualitas emas itu sendiri. Jika grade sebuah produk semakin baik, maka harga produk tersebut juga akan semakin mahal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com