Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bisnis Online, Tingkatkanlah Keamanan Konsumen...

Kompas.com - 03/05/2019, 15:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki era pertumbuhan ekonomi digital yang nilainya diperkirakan mencapai 100 miliar dollar AS tahun 2025, para pebisnis digital di Indonesia perlu meningkatkan keamanan konsumen.

Managing Director Decision Analytics dan Bussiness Information Experien APAC Mohan Jayaraman mengatakan, saat ini kebanyakan pebisnis lebih mengedepankan nilai kenyamanan.

"Bagi bisnis, mereka lebih mengedepankan kenyamanan, bukan keamanaan seperti yang diinginkan oleh konsumen. Nah, inilah yang perlu dijawab oleh pebisnis Indonesia di era pesatnya perkembangan e-commerce," ucap Mohan Jayaraman di Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Berdasarkan data Experian Global Identity and Fraud Report Indonesia tahun 2019, 77 persen mayoritas konsumen Indonesia lebih mengedepankan keamanan dalam sistem online, diikuti oleh kenyamanan di angka 17 persen, dan personalisasi sebesar 6 persen.

Baca juga: Perusahaan Harus Lakukan Transformasi Digital, Ini Sebabnya

Penilaian masyarakat ini setara dengan Malaysia, dan menempati peringkat tertinggi terkait keamanan di negara-negara Asia Pasifik setelah China di angka 83 persen.

Mohan mengatakan, laporan Experien juga menemukan 40 persen bisnis Indonesia pernah mengalami kerugian lantaran penipuan online selama setahun terakhir. Kerugian itu termasuk serangan pembajakan dan pembukaan akun palsu.

"Kerugian 40 persen ini tidak terbatas pada bisnis tertentu, namun lebih kepada bisnis digital di Indonesia," ucap dia.

Sayangnya, Mohan tidak menyebut valuasi kerugiannya. Menurut dia, kerugian ini lebih ditekankan kepada beratnya insiden, bukan pada angka kerugian.

Hal ini papar Mohan, yang membuat faktor keamanan sangat penting bagi masyarakat Indonesia sampai 77 persen dari 504 konsumen dan 53 bisnis Indonesia yang ikut serta dalam penelitian ini.

"Dengan interaksi antara bisnis dan konsumen yang kian meningkat terjadi melalui saluran digital, membangun lingkungan yang aman dan saling percaya seharusnya menjadi prioritas utama," sebut Mohan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com