NEW YORK, KOMPAS.com - Dengan berkembangnya teknologi dan perbedaan perilaku generasi di lingkungan kerja, maka etiket di kantor pun berlahan bergeser. Ada sejumlah etiket di lingkungan kerja yang dianggap kuno dan cenderung dilupakan.
Dikutip dari Reader's Digest, Senin (6/5/2019), berikut ini adalah 5 etiket di kantor yang kini sudah dilupakan.
1. Masuk kerja saat sakit
"Jangan pernah membawa kuman Anda ke tempat kerja," kata pakar etiket Jacqueline Whitmore.
Menurut dia, ada kalanya pegawai dipuji ketika memilih untuk tetap bekerja di kantor saat sakit seperti demam atau batuk. Namun, saat ini bekerja kian mudah dan tidak perlu datang ke kantor untuk bekerja.
Jadi, menurut Whitmore, daripada Anda menyebarkan virus dan kuman di kantor karena penyakit Anda, ada baiknya memilih untuk tidak bekerja dari kantor saat sakit.
2. Mencantumkan kata bijak di e-mail
"Kecuali merupakan misi perusahaan, mencantumkan kata bijak dari orang-orang terkenal pada signature e-mail Anda harus dihindari. Meskipun kata bijak itu beresonansi dengan Anda, ini bisa memberikan emosi negatif pada pembacanya," jelas Jill Gugino Pante, direktur Lerner Career Services Center, University of Delaware.
Pante mengungkapkan, apabila hal tersebut terjadi, maka pesan yang Anda kirimkan bisa disalahartikan, tergantung pada bagaimana si penerima menginterpretasikan kata bijak tersebut.
3. Memberikan kartu nama
Sarah Khogyani dari Nimble.com menyatakan, etika bisnis berupa memberikan kartu nama sudah dianggap kuno. Sebagian besar kartu nama terlupakan, hilang, atau malah digunakan sebagai pembatas buku.
"Apabila koneksi tersebut layak untuk dikontak, segera kirimkan pesan singkat dan simpan informasi mereka sehingga Anda bisa membuka informasi. Selain itu, pada sebagian besar smartphone, Anda bisa mengirim informasi kontak secara komplit," jelas Khogyani.
4. Ritual jabat tangan
Salemi menjelaskan, ritual jabat tangan lebih banyak diaplikasikan oleh generasi baby boomers ketimbang generasi-generasi yang lebih muda. Di masa lampau, pria selalu berdiri ketika dikenalkan kepada seorang perempuan, sementara perempuan tetap duduk.
Selain itu, pria harus menunggu perempuan menyodorkan tangan sebelum sang pria menjabat tangannya. Etiket-etiket semacam itu dipandang sudah kuno.