Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kolaborasi Program Mekar dan Desmigratif Bisa Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan

Kompas.com - 13/05/2019, 18:54 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri menyambut antusias kerja sama antara program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari Penanaman Nasional Madani (PNM) dengan program Desa Migratif Produktif (Desmigratif) dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). 
 
"Kami menyambut baik tawaran PNM Mekaar, karena banyak potensi yang bisa kerja sama, terutama yang PNM bantu di wilayah-wilayah asal pekerja migran, " kata Menaker Hanif Dakhiri usai menerima audiensi Dirut PNM Arief  Mulyadi di kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (13/5/19). 
 
Diharapkan melalui kerja sama itu, kata Menaker, dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan di beberapa wilayah di Indonesia.
 
Sementara itu  Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, sinergi Mekaar dengan Desmigratif merupakan langkah tepat.

Ini karena kedua program tersebut bisa bekerjasama dalam memanfaatkan sumber daya dan kemampuan masing-masing lembaga untuk kesejahteraan masyarakat. 

 
Perlu diketahui Mekaar adalah layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera.
 
Masih dikesempatan yang sama Arief mengungkapkan, pihaknya telah memetakan dari 400 desmigratif dan ada 82 kecamatan yang beririsan dengan wilayah kerja PNM. 
 
"Ini menjadi prioritas untuk sinergi. Kalau PNM belum ada (wilayah kerja), Pak Menteri mengharapkan PNM hadir di situ. Ini akan terus kami upayakan," kata Arief Mulyadi.
 
Hanif Dhakiri menambahkan kerja sama Desmigratif-Mekaar sejalan dengan program pemerintah. Alasannya, PNM Mekaar merupakan program revolusi mental untuk mendidik dan menanamkan mental usaha.
 
"Program PNM yang berada satu lokasi dengan Desmigratif, kami jadikan satu, kami sinergikan. Tujuannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Intinya untuk pemberdayaan masyarakat, " kata Menaker Hanif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com