Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periode Ramadhan dan Lebaran Waktu Terbaik untuk Beli Rumah?

Kompas.com - 14/05/2019, 17:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan pasar properti menjelang dan setelah Lebaran diperkirakan melaju secara positif meskipun cenderung landai.

Pasar properti akan mengalami sedikit penyesuaian terkait bulan Ramadhan. Hal ini dipengaruhi lonjakan harga barang konumsi yang terjadi di bulan Ramadhan.

Berdasarkan Rumah.com Property Index, tren harga pasar properti mengalami penyesuaian pada periode Ramadhan dalam tiga tahun terakhir.

Baca juga: Bagaimana Nasib Bisnis Properti Jakarta Jika Ibu Kota Dipindahkan?

Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan menjelaskan bahwa sejak 2016, Ramadhan dan Lebaran berada pada kuartal II atau sedikit awal kuartal III. Berdasarkan data Rumah.com Property Index terlihat bahwa pergerakan di kuartal setiap tahun mengalami penyesuaian, baik penurunan maupun kenaikan dalam kisaran 1 persen.

“Untuk Ramadhan 2019, yang dimulai awal Mei 2019 sampai dengan awal Juni 2019 (Q2), diperkirakan juga akan terjadi tren yang sama. Penyesuaian ini lebih disebabkan karena perhatian pasar teralihkan pada konsumsi jangka pendek seputar hari raya," jelas Ike dalam keterangannya, Selasa (14/5/2019).

Namun demikian, imbuh dia, tren jangka panjang tetap positif, baik dari sisi harga pasar mau pun ketersediaan rumah. Secara historikal, setiap bulan Ramadhan dari tahun ke tahun penjualan properti relatif cenderung turun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Baca juga: Mau Beli Rumah atau Apartemen? Pahami Hal Ini

Pola ini terbentuk dari kebiasaan para calon pembeli yang akan menunda melakukan transaksi hingga satu bulan setelah Lebaran, dan akan polanya akan naik lagi hingga mendekati tahun baru.

Ike menambahkan, pasar properti menengah bawah akan terpengaruh inflasi yang terjadi sepanjang periode Ramadhan. Fenomena dan tren meningkatnya inflasi di bulan Ramadan bukanlah hal baru karena telah terjadi dari tahun ke tahun.

"Namun, hal ini tidak terlalu berdampak pada kelas menengah atas. Pasar inilah yang bisa disasar pengembang dengan strategi berbeda," tutur Ike.

Baca juga: Enam Bulan ke Depan, Generasi Milenial Paling Optimis Beli Rumah

Tren pasar properti yang siklikal ini, menurut Ike, bisa dimanfaatkan konsumen untuk mendapatkan rumah dengan harga terbaik. Pada periode ini, pasar properti akan berpihak kepada pembeli.

Pada periode ini pun, pengembang biasanya menawarkan banyak promo, bonus, serta kemudahan-kemudahan lainnya.

"Bagi mereka yang belum memiliki rumah, alih-alih membelanjakan Tunjangan Hari Raya (THR) dan tabungan lainnya untuk kebutuhan konsumtif seputar Ramadhan, lebih baik digunakan untuk mewujudkan impian memiliki rumah," sebut Ike.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com