Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang dan Cicilan Terasa Mencekik, Begini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 15/05/2019, 08:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski tak semuanya, sebagian dari kita pernah berutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun membeli barang idaman yang tak cukup dibeli dengan uang sendiri.

Namun, beberapa merasa kesulitan untuk mengontrol utang dan melunasinya. Masih bagus jika berutang ke keluarga atau teman terdekat yang memberi pinjaman tanpa bunga.

Bagaimana jika meminjam ke aplikasi pinjaman online dengan bunga selangit?

Perencana Keuangan Reny K Azhuri mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah utang ini adalah mengecek pengeluaran. Reny mengatakan, ternyata masih banyak yang tidak pernah mengecek berapa pengeluaran bulanan mereka.

"Bahkan ada profesor yang baru sekali seumur hidup melihat pengeluarannya. Dengan melihat pengeluaran kita bisa lihat berapa banyak yang kita habiskan perbulan dan untuk apa saja," kata Reny di Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Dalam daftar pengeluaran tersebut, kata Reny, perhatikan berapa besaran cicilan dan utang dari total pendapatan. Idealnya, anggaran yang dialokasikan untuk cicilan dan utang sebesar 30 persen dari pendapatan. Jika lebih besar, maka mau tak mau harus mengorbankan pengeluaran. Alternatif lainnya adalah mengamputasi aset.

"Cek aset yang kita punya. Aset apa yang tidak produktof, aset-aset konsumtif, itu kita amputasi," kata Reny.

Reny mengatakan, banyak yang mengeluhkan mereka sulit lepas dari jeratan utang, padahal mereka punya aset yang sebenarnya bisa digunakan untuk melunasinya. Hanya saja masih ada rasa malu untuk menjual aset tersebut karena takut dianggap bangkrut.

Jika secara finansial masih belum mampu menutupi cicilan tersebut, maka harus ada aset yang direlakan.

"Kita menunda konsumsi sekarang, untuk konsumsi di masa depan," kata Reny.

Di sisi lain, kata Reny, Anda harus memaksakan diri untuk menyisihkan uang lebih banyak dari pendapatan untuk menutupi utang dan cicilan. Ia menyarankan untuk menutup utang mulai dari bunga yang tertinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com