BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Angkasa Pura II

Tahun Ini, AP II Tambah Operasikan Tiga Bandara

Kompas.com - 15/05/2019, 17:30 WIB
Sri Noviyanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Angkasa Pura II (Persero) dalam waktu dekat akan menambah jumlah bandara yang dioperasikan. Terhitung, ada tiga bandara tambahan yang akan dioperasikan pada tahun ini.

Bandara-bandara tersebut adalah HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Radin Inten II di Lampung, dan Fatmawati Soekarno di Bengkulu. Ketiganya direncanakan beroperasi pada April atau Mei 2019.

Adapun ketiga bandara itu diserahkan pengelolaanya oleh Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada AP II melalui pola Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Aset Barang Milik Negara selama 30 tahun.

“Pola kerja sama seperti ini akan menghemat APBN karena pendanaan investasi pengembangan dan pengoperasian bandara akan bersumber dari kas internal AP II,” ujar Presiden Director AP II, Muhammad Awaluddin, seperti dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (21/2/2019).

Dia menjelaskan, capital expenditure dan operational expenditure tiga bandara itu akan berasal dari AP II. Secara sederhana capital expenditure adalah alokasi yang direncanakan pada anggaran untuk melakukan pembelian atau perbaikan dan juga penggantian segala sesuatu yang dikategorikan sebagai aset perusahaan secara akuntansi.

Lalu, operating expenditure dapat dimaknai sebagai alokasi yang direncanakan dalam anggaran untuk melakukan operasi perusahaan secara normal.

Dengan anggaran yang berasal dari AP II, pemerintah memiliki pilihan untuk menggunakan APBN guna membangun infrastruktur lainnya.

“Kami menyambut baik kerja sama dengan pola KSP ini, sebab dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia demi kepentingan masyarakat," ujar Awaluddin.

Awaluddin juga memaparkan, pemerintah akan mendapat pendapatan tetap, pembagian keuntungan, dan penambahan aset baru, serta tetap memiliki aset eksisting bandara tersebut.

Rencana pengembangan

Dalam penjelasan Awaluddin, ia menuturkan pula bahwa AP II sudah punya rencana pembangunan tiga bandara tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Raden Inten, Lampung, Minggu (20/11/2016)Yoga Sukmana Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Raden Inten, Lampung, Minggu (20/11/2016)
Ada terminal baru yang akan dibangun untuk Bandara HAS Hanandjoeddin (Tanjung Pandan). Selain itu, terminal juga akan diperluas. Adapun perluasan terminal eksisting bertujuan untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.

Saat ini, terminal eksisting di bandara tersebut sebetulnya sudah mengalami over capacity. Jumlah pergerakan penumpang di bandara tersebut telah mencapai 1 juta penumpang per tahun, sementara kapasitas terminal hanya 300.000 penumpang.

"Investasi di HAS Hanandjoeddin yang kami siapkan Rp 559,9 miliar di mana setengahnya untuk pengembangan terminal. Sisanya untuk fasilitas lainnya seperti penebalan runway," tambahnya.

Bandara HAS Hanandjoeddin saat ini melayani sejumlah penerbangan domestik seperti dari dan ke Jakarta dan Palembang, serta rute internasional dari dan ke Singapura.

Sementara itu, di Bandara Radin Inten II (Lampung) total investasi yang disiapkan sebesar Rp 467,6 miliar. Di antaranya untuk overlay runway secara berkala, serta pembangunan dan rehabilitasi fasilitas bandara.

Dalam 30 tahun mendatang, proyeksi penumpang di Bandara Radin Inten II dapat mencapai 6 juta penumpang per tahun.

Pengembangan akan dilakukan AP II pula di Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dengan total investasi Rp 622,6 miliar. Investasi ini disiapkan untuk pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.

"Melalui berbagai pengalaman, termasuk membangun infrastruktur digital di bandara, AP II optimistis dapat mengembangkan tiga bandara tersebut guna lebih mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Indonesia," ujar dia.

Saat ini, AP II telah mengoperasikan 16 bandara. Dengan adanya rencana tersebut, total bandara yang dioperasikan sampai tahun ini akan menjadi 19.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com