Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi AS dan China Sama-sama Terpukul akibat Perang Dagang

Kompas.com - 16/05/2019, 14:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Perang dagang yang terjadi antara AS dan China ternyata sama-sama memukul ekonomi kedua negara. Hal ini terlihat dari sejumlah data perekonomian yang mengecewakan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (16/5/2019), data kegiatan konsumen dan industri di AS maupun China melambat pada bulan April 2019. Ini terjadi bahkan sebelum kedua negara memasuki fase baru perang dagang yang juga dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia.

"Pesan nyatanya hari ini adalah data ekonomi baik dari AS dan China mengecewakan. Mereka seperti dua anak laki-laki di kotak pasir yang saling meludahi satu sama lain, dan (kondisi) ini bisa bertambah buruk," kata global market strategist dari Bannockburn Global Forex Marc Chandler.

Baca juga: Perang Dagang dengan AS, China Hadapi Kondisi yang Tak Mudah

Kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pun menaikkan potensi pukulan ekonomi kedua negara. Trump menaikkan tarif terhadap impor barang-barang dari China senilai 200 miliar dollar AS dari 10 persen menjadi 25 persen.

Sementara itu, Xi membalas kebijakan Trump dengan menerapkan tarif impor barang-barang dari AS senilai 60 miliar dollar AS.

Para ekonom memproyeksikan kenaikan tarif akan memukul pertumbuhan ekonomi China sebesar 0,4 hingga 0,5 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi AS akan terpukul sebesar 0,1 persen setiap dua bulan kenaikan tarif atau 0,5 persen per tahun.

Baca juga: Menurut Trump, AS Bisa Menang Perang Dagang dengan China jika....

Trump juga mengancam bakal mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap impor barang-barang lainnya dari China senilai 325 miliar dollar AS. Menurut para ekonom, kebijakan ini bisa menghantam penjualan ritel di China dan membuat harga-harga lebih mahal bagi konsumen AS.

Akhirnya, dampaknya pun akan lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

Penjualan ritel China tumbuh 7,2 persen pada April 2019, laju terendah dalam 16 tahun dan lebih rendah dibanding angka pada Maret 2019 yang mencapai 8,7 persen. Adapun produksi industrial China baik 5,4 persen pada April 2019, lebih rendah dibandingkan pada Maret 2019 yang mencapai 8,5 persen.

Adapun penjualan ritel AS merosot 0,2 persen pada April 2019, anjlok dibanding pertumbuhan sebesar 1,7 persen pada Maret 2019. Sementara itu, produksi industrial AS amblas 0,5 persen, didorong penurunan produksi kendaraan bermotor dan suku cadang sebesar 2,6 persen.

Baca juga: Perang Dagang Kembali Memanas, China Balas Kebijakan Trump

Pasar pun merespon kabar perekonomian kedua negara dengan menaikkan ekspektasi untuk bank sentral dan pelonggaran kebijakan lainnya. Suku bunga acuan AS diekspektasikan dipangkas lebih dari 1,25 persen pada tahun ini, sementara bursa saham China perkasa karena ekspektasi stimulus fiskal dan moneter yang lebih besar.

"Saya rasa kemungkinan The Fed memangkas suku bunga sebelum akhir tahun ini jelas meningkat, karena skenario perang dagang. Saya pikir The Fed harus berhati-hati dalam merespon ketegangan perdagangan saat ini," jelas Michelle Meyer, kepala ekonom AS di Bank of America Merrill Lynch.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com