Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Harga Bahan Pokok, Ombudsman akan Sidak ke Pasar se-Indonesia

Kompas.com - 17/05/2019, 11:20 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar secara serentak di seluruh provinsi se-Indoensia, Jumat (17/5/2019). Sidak dilakukan untuk melihat langsung persediaan dan harga bahan pokok di pasaran.

"Kami lakukan tinjauan ke pasar ini di 34 provinsi. Ini serentak seluruh Indonesia," kata Anggota Ombudsman RI Ahmad Alamsyah Saragih ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/5/2019).

Alamsyah mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung terkait kondisi stok dan harga bahan pokok. Usai melakukan tinjauan, Ombudsman akan membandingkan dan menelaah apa yang terjadi di lapangan.

Hasil yang ditemukan dalam sidak ini akan disampaikan kepada publik dan pemerintah lewat instansi terkait. Sehingga mereka juga mengatahui apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

"Nanti kita akan lihat perbandingannya,  apakah di Jakarta sudah turun dan di tempat lain masih tinggi," lanjutnya.

Dia menyebutkan, setidaknya ada sepuluh jenis komoditi yang dipantau di pasaran menjelang lebaran tahun ini.  Namun, pihaknya lebih fokus pada bawang putih karena harganya sempat mengalami kenaikan pekan lalu.

"Harga bawa putih rata-rata dari Rp 30.000 sampai Rp 35.000 per kilogram. Minggu kemarin sampai Rp 80.000 sampai Rp 100.000 per kilogram," sebutnya.

Di sisi lain, Ombudsman juga ingin melihat dampak dari operasi pasar yang dilakukan instansi terkait untuk menstabilkan harga bawang putih. Apalagi diketahui pemerintah telah membukan kerena impor bawang putih dari China.

"Bawang putih manjadi salah satu atensi kita, karena menjadi perhatian publik," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com