Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Peluang Bisnis Kemitraan Teh Keju

Kompas.com - 18/05/2019, 10:10 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Bisnis minuman kekinian atau fusion hingga kini masih terus diminati.  Hal ini bisa menjadi peluang di bisnis gerai minuman.

Setelah tiga tahun belakangan pasar lokal dibanjiri minuman teh asal Thailand atau yang akrab disebut thai tea, kini bermunculan varian minuman kekinian yang lain, antara lain cheese tea atau teh keju.

Hal itu terlihat dari makin banyaknya gerai cheese tea yang menawarkan berbagai merek dengan dan ciri khas masing-masing.

Baca juga: Mengintip Peluang Usaha dari Bisnis Jastip

Seperti produk minuman yang diusung Meitea asal Kudus, Jawa Tengah. Usaha ini memperkenalkan kreasi minuman anti-mainstream, yakni memadukan teh dengan krim keju.

Meitea menawarkan 15 varian menu minuman segar, seperti original cheese tea, greentea cheese tea, taro cheese tea, meitea original, meitea coffee, hingga meitea strawberry . Harga jualnya mulai dari Rp 10.000 per cup sampai Rp 15.000 per cup.

Sejak berdiri tahun 2018, Meitea langsung menawarkan kemitraan. Kini setidaknya ada 20 gerai tersebar di sekitar Jawa Tengah, Jakarta, Depok dan Bekasi Jawa Barat, Tangerang hingga Makassar.

Marketing Manajer Meitea, Levya mengatakan, pihaknya saat ini menawarkan dua paket kemitraan. Pertama paket haochi senilai Rp 12,5 juta; dan Kedua paket angpow sebesar Rp 17,5 juta.

Dengan paket tersebut, para mitra mendapat fasilitas booth, peralatan dan perlengkapan usaha yang lengkap, celemek, standar operasional prosedur (SOP), promosi melalui sosial media, pelatihan karyawan, dan bahan baku pada tahap awal.

Adapun perbedaan paket haochi dan angpow terdapat pada ukuran booth atau gerobak, desain, dan jumlah peralatan usaha.

Baca juga: Bermodal Rp 600.000, Rina Kini Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Mengenai harga jual, pihak pusat memberikan kebebasan kepada para mitra.

"Harga jual dibebaskan, asal selisihnya tidak berlebihan. Mitra bisa jual sesuai dengan kebutuhannya," kata Levya.

Dia menyebut, pihaknya juga tidak mengenakan biaya royalti. Mitra hanya wajib memasok bahan baku dari pusat secara rutin.

Dalam sehari rata-rata gerai Meitea bisa menjual 40 cup sampai 80 cup. Dengan hasil tersebut, maka rata-rata omzet per bulannya sekitar Rp 15 juta–Rp 22 juta. Laba yang bisa dikantongi mitra sekitar 30 persen–40 persen.

Baca juga: Inspirasi Usaha: Warjak, Jadi Juragan Warung Nasi Tanpa Repot

Artinya, mitra diperkirakan bisa balik modal dua bulan sampai delapan bulan. Dengan skema bisnis ini, Meitea menargetkan jumlah gerainya bisa jadi 30 gerai di akhir tahun ini.

Saat ini Meitea juga memberikan program promosi untuk menjaring mitra bisnis.

"Selama masa promo ada diskon, jadi untuk paket Rp 12,5 juta menjadi hanya Rp 7,5 juta saja dan untuk paket Rp 17,5 juta menjadi Rp 12,5 juta. Ditambah saat ini sedang ada promosi free ongkir juga selama masa promosi," sebut Levya.

Program promosi tersebut berlangsung selama bulan Mei 2019 ini. (Elisabeth Adventa)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kemitraan teh keju dari Meitea asal Kudus


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com