Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY SEPEKAN] Risiko VPN untuk Akses Perbankan | Nasib Saham Perusahaan Sandiaga

Kompas.com - 26/05/2019, 08:11 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Pakai VPN untuk Akses Internet Banking, Seberapa Berisiko?

Sejak terjadi aksi massa yang berakhir ricuh pada 22 Mei 2019, hingga kini pemerintah membatasi penggunaan media sosial, seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan tindakan provokasi yang mudah tersebar luas melalui media sosial. Masyarakat pun tidak bisa mengunggah ataupun mengunduh gambar melalui aplikasi-aplikasi tersebut.

Aplikasi penyedia VPN (Virtual Private Network) gratis mendadak jadi perhatian dan diunduh warganet agar tetap bisa mengakses media sosial secara utuh.

Nah sejauh mana keamanan penggunaan VPN gratis ini untuk melakukan transaksi e-channel perbankan, seperti internet banking dan mobile banking?

Simak penjelasan ahli forensik digital di sini

Baca juga: Amankah Penggunaan VPN Untuk Layanan Perbankan Ponsel? Ini Kata Bank BCA

2. Sandiaga Kalah Suara di Pemilu, Bagaimana Nasib Saham Saratoga?

Pengusaha Sandiaga Uno dinyatakan kalah suara dalam Pemilihan Presiden 2019 sebagai Wakil Presiden, mendampingi Prabowo Subianto.

Selama masa kampanye Pilpres berlangsung, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang dimiliki oleh Sandiaga terpantau mengalami fluktuasi. Angkanya sempat naik, bahkan juga turun tak lama setelah Sandiaga melepas kepemilikan sahamnya.

Direktur Investasi Saratoga Investama Sedaya, Devin Wirawan mengatakan, selama proses Pemilu, investor cenderung wait and see. Hal ini yang membuat saham mereka begitu dinamis.

Bagaimana nasib saham Saratoga pasca pilpres? Simak di sini

Baca juga: Benarkah Saham Saratoga Anjlok Karena Sandiaga Kalah dalam Hitung Cepat?

3. Kerusuhan 22 Mei, Asosiasi Pengusaha Minta Pemerintah Ambil Tindakan Tegas

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo) Hariyadi Sukamdani, menyesalkan terjadinya kerusuhan sebagai buntut dari aksi penolakan hasil Pemilihan Umum (Pemilu).

Akibat kerusuhan tersebut, selain menimbulkan kerusakan sejumlah fasilitas publik juga berdampak terhadap kegiatan ekonomi Jakarta.

"Aksi hari ini kami memandangnya nomor satu, kita menyesalkan. Karena mengarah ke anarkis dan sebetulnya Prabowo (Subianto) mengatakan akan menempuh jalur konstitusional, menggugat ke MK," kata Hariyadi ditemui seusai acara buka puasa di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com