Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, NTT Akan Buka Kantor Pedagangan di Dili

Kompas.com - 20/06/2019, 12:04 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

OEKUSI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akan membuka kantor perdagangan di Dili, Timor Leste.

Hal itu disampaikan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, kepada sejumlah wartawan, saat acara Peresmian Bandara Internasional Rota do Sandalo, Distrik Administrasi Khusus Oecusse Timor Leste, Selasa (18/6/2019) kemarin.

Menurut Viktor, pembukaan kantor itu, dalam rangka meningkatkan kerjasama perdagangan antara NTT dengan Timor Leste.

"Yang pasti dalam tahun ini, NTT akan membuka kantor perdagangan di Dili. (Sekali lagi) dalam tahun ini. Pemerintah Provinsi NTT sangat serius menjalin kerjasama ke arah sini sehingga pembangunan ekonomi perbatasan dapat berkembang pesat," jelas Viktor.

Viktor menyebut, NTT dan Timor Leste memiliki hubungan kultural dan sosial yang sangat kental. Karena punya akar budaya sama serta miliki hubungan sosial budaya baik.

"Kalau sudah dekat dengan hati pasti semua yang lain akan lancar. Kalau tidak cocok dengan hati, apapun salah. Hubungan interaksi emosional kita temukan dulu. Kita sedang membangun komunikasi yang baik dengan pak Xanana, pak Fransisco Guterres, pa Mari Alkatiri dan tokoh-tokoh Timor Leste lainnya," jelas Viktor.

Pemerintah Provinsi NTT, lanjut Viktor, akan berupaya membangun hubungan perdagangan secara langsung dengan Timor Leste.

Termasuk juga memperkuat hubungan triangle Kupang-Dili-Darwin, yang tentunya akan dijajaki secara serius.

"Kita punya hubungan-hubungan yang bisa kita kerjasamakan segera. Sedang kita bicarakan secara serius. Kita sudah bicarakan dengan Menteri Ekonomi Timor Leste untuk kita serius bicarakan hal-hal yang dapat kita kerjakan segera. Khususnya dengan Oekusi," ujar mantan Ketua Mantan Ketua Fraksi Nasdem tersebut.

Lebih lanjut Viktor menguraikan, sebagai sebuah negara, Timor Leste memiliki kuota ekspor yang besar.

Kuota yang besar ini sebut Viktor, dapat dioptimalkan melalui pembicaraan yang matang.

"Supaya bisa terpakai semua kuota ekspor itu. Yang mana, yang bisa kita kerjasamakan dengan NTT. NTT punya tapi di sini tidak punya. Yang kita kerjasamakan keluar atas nama Timor Leste, itu yang akan kita diskusikan dalam Joint Border (Kerjasama Perbatasan)," jelas Viktor.

Untuk memperlancar jalur perdagangan langsung ini, persoalan administrasi di pos batas antara kedua negara akan dirapikan.

Sehingga tidak menjadi penghambat interaksi anatara dua negara baik dalam sosial budaya maupun ekonomi.

"Banyak pengeluhan. Ada yang keluar masuk pintu (batas) masih terkena biaya tambahan kendaraannya. Kita akan duduk bersama agar kita buat satu kesatuan pemahaman. Sehingga harganya sama, modelnya sama untuk hal ini. Tidak ada lagi perbedaan antara Timor Leste dan Indonesia," jelas politisi Nasdem tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com