Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan Digitalisasi, Efiesiensi Layanan IPC Meningkat

Kompas.com - 25/06/2019, 14:04 WIB
Desy Kristi Yanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Penerapan teknologi digital Terminal Operating System (TOS) oleh PT Pelabuhan Indonesia II Persero (IPC) mampu mempersingkat waktu pelayanan dan biaya operasional di pelabuhan.

Hal itu berimbas pada meningkatnya daya saing produk ekspor nasional.

Digitalisasi yang kami lakukan berhasil menekan biaya logistik. Efisiensi operasional layanan kepelabuhanan tak hanya meningkatkan kinerja perusahaan, namun juga menghemat biaya operasional pengguna jasa,” kata Adi Sugiri, General Manajer IPC cabang pelabuhan Pontianak dalam siaran pers yang dikutip Selasa (25/6/2019).

Dia menyebutkankan, penerapan teknologi digital di terminal peti kemas Pelabuhan IPC cabang pontianak, berhasil menurunkan biaya angkut kontainer.  Sebelumnya biaya angkut mencapai Rp 4,6 juta per TEU (satuan unit kontainer ukuran 20 kaki), kini menjadi Rp 2,5 juta per TEU.

Baca juga: IPC Jajaki Kerjasama Investasi dengan Guangzhou

“Transformasi di pelabuhan pontianak kami lakukan secara bertahap sejak tahun 2015. Khusus pengoperasian teknologi TOS di terminal peti kemas pelabuhan Pontianak, mulai kami terapkan sejak tahun 2017, dan hasilnya langsung terlihat,” kata dia

Dari sisi kinerja, digitalisasi juga berpengaruh pada kapasitas penangan (throughput) peti kemas yang naik dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan throughput dengan rata - rata 5,4 persen sejak tahun 2010.

“Dengan lahan terminal peti kemas yang tidak bertambah (tetap seluas 4 hektar), penanganan peti kemas pasa tahun 2018 bisa hampir 300.000 TEUs. Bandingkan dengan kinerja terminal peti kemas tahun 2014 yang hanya 176.906 TEUs,” ujar Ari.

Di tahun 2013, penanganan bongkar muat peti emas di Pelabuhan Pontianak mencapai 7 hari, kini hanya menjadi 3 hari. Hal ini menguntungkan pengguna jasa serta meningkatkan kinerja IPC, yang memperlancar kinerja ekspor nasional.

TOS adalah aplikasi digital yang digunakan untuk operasional bongkar muat, mulai dari kapal hingga kontainer.

Ari juga menjelaskan, salah satu aplikasi TOS terbaru yang saat ini dipakai adalah NPK Stripping & Stuffing, untuk perencanaan dan pengendalian operasi peti kemas yang meningkat dari 36 box perjam menjadi 49 box per jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com