Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Indonesia, Milenial Terlalu Sibuk Menabung Dibanding Investasi

Kompas.com - 11/07/2019, 17:09 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei dengan tajuk The Future of Money yang dilakukan oleh perusahaan pertukaran aset Luno menunjukkan, meski kaum milenial sudah memiliki kecenderungan untuk melakukan investasi, namun sebagian besar dari mereka masih kebingungan mengenai strategi investasi yang cocok.

Akibatnya, kaum milenial Indonesia masih sibuk menabung dibandingkan menggunakan uang yang mereka miliki untuk investasi.

"Berdasarkan hasil survei dari para responden di Indonesia, Luno menemukan bahwa sekitar 69 persen dari kaum milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi," ujar Community Lead Luno Indonesia Debora di Jakarta, Kamis (11/7/2019).

Baca juga: Milenial Bisa Ikuti Jejak Bung Hatta Jadi Investor Republik

Di dalam survei tersebut juga disampaikan, 50 persen responden milenial Indonesia mengatakan mereka lebih memilih menabung dibandingkan dengan investasi.

Adapun mereka yang sudah berinvestasi, sebanyak 44 persennya hanya melakukan investasi sekali setahun dan 20 persen lainnya tidak melakukan investasi sama sekali.

"Setengah kaum milenial Indonesia mengaku membutuhkan informasi yang lebih banyak mengenai cara menggunakan uang yang mereka miliki," ujar Debora.

Selain itu, hasil survei juga menemukan 79 persen kaum milenial telah menetapkan anggaran bulanan dan 70 persen dari mereka cenderung mengikuti rencana anggaran tersebut.

"Temuan ini mengindikasikan bahwa kaum milenial Indonesia sebenarnya cukup disiplin dengan rancangan anggaran keuangan mereka - namun mereka hanya tidak mengetahui bagaimana menggunakan uang ini juga untuk investasi, daripada sekedar menyimpannya dalam rekening bank," ujar General Manager Asia Tenggara Luno David Low dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Milenial, Jangan Lupakan Investasi untuk Masa Depan

Sebagai informasi, populasi milenial Indonesia diperkirakan akan mencapai 34 persen dari total populasi pada tahun 2020, dan akan menjadi salah satu pendorong utama perekonomian negara.

Karena itu David mengatakan menjadi penting untuk kaum milenial mempelajari lebih lanjut kelebihan dan manfaat dari strategi investasi yang terstruktur.

Adapun survei The Future of Money dilakukan untuk mempelajari sikap terhadap uang (Money Attitudes) atas 7.000 responden yang tersebar di benua Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara, dengan 15 persen dari responden tersebut berasal dari Indonesia.

Survei ini juga mencakup kelompok milenial (23-38 tahun) dan menganalisis perilaku mereka dalam hal manajemen keuangan, investasi, dan tabungan.

Baca juga: Ini Investasi yang Cocok untuk Milenial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com