Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Pertumbuhan Produk Asuransi Milenial Masih Besar

Kompas.com - 16/07/2019, 15:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur dan CEO Sequis Life Tatang Widjaja mengatakan produk asuransi milenial masih berpeluang besar bagi industri asuransi. Sebab, saat ini penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat minim.

Berdasarkan data dari Dewan Asuransi Indonesia, penetrasi asuransi Indonesia baru mencapai sekitar 6 hingga 7 persen tahun 2018. Jumlah ini terbilang masih sangat kecil jika dibanding jumlah populasi penduduk di Indonesia yang mencapai lebih dari 625 juta jiwa.

Dari jumlah tersebut, penduduk yang memiliki asuransi baru mencapai 1,7 persen.

Di sisi lain, penetrasi asuransi bagi milenial juga baru mencapai 6 persen. Padahal, populasi milenial saat ini lebih besar dibanding populasi usia produktif.

 

Baca juga: Hadirkan Asuransi untuk Milenial, Sequis Bidik Premi Rp 8 Miliar

Hal ini menunjukkan milenial adalah pangsa pasar yang menarik bagi industri asuransi.

"Milenial ini adalah pangsa pasar yang sangat besar untuk digarap di kemudian hari. Untuk itu, industri asuransi harus create innovation, karena dengan berinovasi membuat kita lebih tajam berpikir," kata Tatang Widjaja dalam peluncuran M!Protection di Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Terlebih, kata Tatang, Indonesia akan mengalami bonus demografi di tahun 2030. Di tahun itu, jumlah penduduk milenial bisa mencapai 90 juta jiwa. Jauh lebih banyak ketimbang generasi tidak produktif.

Tentu, pendekatan asuransi ke milenial pun tak bisa disamakan dengan generasi X atau baby boomers. Untuk bisa menggaet kaum milenial, industri asuransi mesti menciptakan produk kekinian dengan konsep digital maupun konsep lainnya yang sesuai dengan zaman.

Baca juga: Ini Rahasia Dapatkan Asuransi yang Murah dan Terbaik

"Model bisnisnya menggunakan platform digital. Untuk coaching, training, dan lain-lainnya bisa menggunakan akses digital. Karena kita industri asuransi, kita juga perlu menyeimbangkan online dengan offline-nya juga," jelas Tatang.

Kepala Agensi Milenial, Pelatihan, dan Pengembangan Bisnis Sequis Life Franky Nayoan menambahkan, peluang bisnis ini masih sangat besar karena milenial juga perlu perlindungan di samping sifatnya yang aktif dan dinamis.

"Milenial juga perlu perlindungan atau proteksi diri mengingat mereka suka hangout dan mencoba hal baru. Keberadaan milenial ini adalah salah satu cara untuk memperluas pangsa pasar asuransi. Apalagi Indonesia mendapat bonus demografi," kata Franky Nayoan.

"Melihat bonus demografi ini, industri asuransi harus mengembangkannya dari sekarang jika ingin mengambil pangsa pasar yang besar ini," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com