Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Pesan Investor untuk Para Pendiri Startup yang Butuh Pendanaan

Kompas.com - 18/07/2019, 07:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber cnbc

JAKARTA, KOMPAS.com - Asia Tenggara merupakan salah satu daerah yang pertumbuhannya paling pesat untuk startup. Hal ini membuat para investor kian antusias untuk berbondong-bondong mengalokasikan investasinya di sana.

Asia Tenggara menunjukkan tren makro-ekonomi yang menguntungkan, seperti banyaknya generasi milenial, pesatnya pertumbuhan teknologi digital, dan potensi keuntungan bisnis yang menggiurkan di pasar-pasarnya.

"Jika saya seorang pengusaha di Asia Tenggara, hari ini saya akan sangat bahagia," kata pemilik perusahaan modal ventura GGV Capital Jenny Lee dikutip CNBC, Kamis (18/7/2019).

Konsultan manajemen Bain & Co telah memperkirakan wilayah Asia Tenggara akan menjadi rumah bagi 10 miliar dollar AS startup pada tahun 2024. Menghasilkan dua kali lipat unicorn yang saat ini baru dipegang oleh Gojek, Grab, dan Traveloka.

Sementara itu, investasi modal ventura ke Asia Tenggara meningkat lebih dari 3 kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. Sui Ling Cheah, mitra operasi di Wavemaker Partners mengatakan kawasan Asia Tenggara kini menunjukkan "trinitas suci" bagi investor, Modal, bakat, dan pelanggan.

Berikut saran para investor bagi para pelaku startup di Asia Tenggara:

1. Bicaralah dengan investor lebih awal

Apa pun tahapan ide bisnis Anda, para ahli sepakat tidak pernah terlalu dini untuk mulai berbicara dengan investor.

Abheek Anand, Direktur Pelaksana salah satu perusahaan modal ventura mengatakan sangat jarang perusahaan modal ventura seperti miliknya mungkin mau berinvestasi dalam ide saja.

"Tetapi dalam kasus yang lebih umum, mereka mungkin bersedia untuk berbagi saran untuk membantu Anda dalam merintis startup, karena mereka ingin melihat bukti konsep fisik," kata Abheek Anand.

Pieter Kemps, Kepala di salah satu perusahaan modal ventura mengatakan investor seringkali ingin membangun hubungan yang berkelanjutan dengan prospek investasi mereka. Untuk itulah penting berdiskusi dan mendatangi investor lebih awal.

"Percakapan awal itu juga akan membantu Anda memutuskan jenis investor yang Anda cari," kata Andrea Hajdu-Howe, General Head of Capital Antler.

2. Berpikir Bisnis Jangka Panjang

Penting juga untuk merencanakan dan mempertimbangkan masa depan bisnis. Tak melulu soal berapa besarnya uang yang ingin Anda hasilkan dari bisnis, tapi lebih kepada ide-ide apa lagi yang akan Anda besut untuk bisnis Anda ke depan.

"Tidak selalu harus rencana besaran uang yang ingin Anda hasilkan, tapi lebih tepatnya, apa faktor di balik pendapatan itu, seperti proyeksi perkembangan bisnis ke depan. Sebab, proyeksi keuangan tak akan pernah akurat," kata Raditya Pramana, mitra perusahaan modal ventura Indonesia.

“Saya (pemodal ventura) tidak ingin melihat berapa uang yang dihasilkan, saya ingin melihat bagan organisasi berwawasan ke depan yang menunjukkan ke mana arah bisnis ini,” tambah Lee.

3. Dengarkan pelanggan Anda

Mendengarkan saran, kritik, maupun umpan balik merupakan salah satu cara terbaik untuk menilai tepatnya ide-ide Anda dalam bisnis. Sebab, umpan balik ini akan mampu menganalisis apa yang saat ini pasar butuhkan.

Halaman:
Sumber cnbc
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com