Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudahkah Teknologi Memperkuat Gaya Bisnis Perempuan Indonesia?

Kompas.com - 18/07/2019, 18:54 WIB
M Latief,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kemajuan teknologi masa kini bisa dipakai perempuan untuk melawan keterbatasannya, terutama perempuan yang terjun menjadi pebisnis atau enterpreneur selain juga harus mengurus keluarga sebagai tugas utamanya.

Dengan teknologi, mereka menjadi tokoh kuat di tengah bisingnya perkataan soal bonus demografi Indonesia.

Makin hari semakin banyak terlihat di sekeliling kita perempuan terjun berbisnis, mulai menjual nasi uduk di pinggir jalan, menawarkan camilan dari rumah ke rumah, kantor ke kantor, hingga memasarkan produk batik secara online.

Ya, makin banyak perempuan disibukkan dengan rutinitas tersebut selain mengurus suami dan anak-anaknya.

Tapi, berapa banyak perempuan Indonesia yang benar-benar sudah menggunakan kemajuan teknologi untuk memajukan bisnis mereka itu? Sudah sebaik apa mereka memasarkan bisnisnya di tengah menggilanya tren bisnis online?

Berapa banyak perempuan yang harus rela bisnisnya tumbang lantaran kalah saing, padahal belum setahun terjun menjual produk? Berapa banyak perempuan Indonesia yang tak juga bisa bikin foto produk yang bagus dan percaya diri memamerkan jualannya di media sosial?

Baca juga: Dorong UKM Go Digital dan Go Ekspor, Bank Indonesia Gandeng Shopee

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional pada Maret 2017 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 68,59 persen perempuan Indonesia menggunakan perangkat seluler dengan perincian 74, 73 persen di pedesaan dan 61,63 persen di perkotaan.

Data tersebut juga memaparkan bahwa penggunaan penggunaan internet untuk media sosial oleh perempuan Indonesia mencapai 79,92 persen dengan 91,67 persen di antaranya mengakses melalui telepon seluler.

Sementara itu, menurut data World Bank ada 43 persen UMKM dimiliki perempuan dari total keseluruhan UMKM yang ada di Indonesia.

"Melihat kenyataan inilah, kami membuat program yang bisa memperkuat kemampuan perempuan sebagai pelaku UMKM, yaitu meningkatkan wawasan dan kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi digital," ujar Kanghyun Lee, Vice President Samsung Electronics Indonesia pada jumpa pers Samsung OneWeek Program di kampus UPI Bandung, Kamis (18/7/2019).

Vice President Samsung Electronics Indonesia Kanghyun Lee (kiri) dan Rektor UPI Bandung Prof. Asep Kadarohman berbicara pada media saat Samsung OneWeek Program di Bandung, Kamis (18/7/2019)KOMPAS.com/ Moh Latief Vice President Samsung Electronics Indonesia Kanghyun Lee (kiri) dan Rektor UPI Bandung Prof. Asep Kadarohman berbicara pada media saat Samsung OneWeek Program di Bandung, Kamis (18/7/2019)

Samsung OneWeek Program merupakan bagian dari program tahunan Employee Volunteer Program untuk memberikan kesempatan kepada karyawannya bisa berperan aktif melakukan kegiatan sosial baik di negaranya maupun negara lain.

Tahun ini Indonesia menjadi negara yang terpilih untuk pelaksaan program yang berupa pelatihan wirausaha untuk perempuan pelaku UMKM.

Tercatat dari 200 proposal bisnis yang mendaftarkan diri ke Samsung, terpilih 84 peserta.

"Hanya untuk UMKM yang dananya terbatas, yang menggantungkan kesejahteraan mereka dari usaha yang mereka rintis ini, tapi kami nilai punya potensi untuk maju dan besar," kata Kanghyun Lee.

Selama 5 hari berlangsung sejak Senin (15/7/2019) lalu, karyawan Samsung yang datang dari kantor pusatnya di Korea itu memberikan materi dasar-dasar pemasaran,
sesi khusus fotografi memakai ponsel, hingga membuat kemasan produk mereka lebih menarik untuk dipromosikan.

Dari kiri, Samsung OneWeek Leader Min Yong Hwang, Vice President Samsung Electronics Indonesia Kanghyun Lee, Rektor UPI Bandung Prof Asep Kadarohman, dan Corporate Citizenship Office Samsung Electronics Co.LTD Heekyung Lee dalam acara Samsung OneWeek Program di Bandung, Kamis (18/7/2019)KOMPAS.com/ Moh. Latief Dari kiri, Samsung OneWeek Leader Min Yong Hwang, Vice President Samsung Electronics Indonesia Kanghyun Lee, Rektor UPI Bandung Prof Asep Kadarohman, dan Corporate Citizenship Office Samsung Electronics Co.LTD Heekyung Lee dalam acara Samsung OneWeek Program di Bandung, Kamis (18/7/2019)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com