Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Minta Pengusaha Jujur soal Data Ekspor Perikanan

Kompas.com - 19/07/2019, 12:57 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, perizinan penyelesaian dokumen untuk ekspor perikanan kini kian mudah.

Pasalnya, sistem persiapan dokumen pada Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) hingga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu yang tadinya membutuhkan waktu hingga 3 jam, kini dengan adanya Indonesia National Single Window (INSW) hanya memakan waktu 15 menit.

Dengan demikian, Susi pun meminta para pengusaha untuk para pelaku usaha perikanan untuk jujur dan menaati regulasi.

"Saya mohon dengan segala kemudahan yang kita buat dan bentuk ini para pengusaha semakins adar untuk lebih melaporkan, lebih melakukan hal-hal yang sesuai regulasi," ujar Susi ketika melakukan pelepasan ekspor perikanan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Baca juga: Susi Lepas Ekspor Hasil Perikanan ke 21 Negara

Susi mengatakan, selama ini banyak data terkait ekspor yang tidak dilaporkan. Dalam beberapa kasus pun ditemukan pelaporan ekspor yang nilainya tak sesuai dengan total volume dari produk yang diekspor.

Dengan sistem pelaporan data ekspor antara Ditjen Bea dan Cukai dengan BKIPM melalui INSW membuat data-data antara BPS, nilai pemberitahuan ekspor barang, dan nilai health certificate menjadi lebih sinkron.

Pengusaha pun mau tak mau harus tertib dalam melaporkan setiap data ekspor produk perikanannya.

"Sekarang sudah tidak bisa lagi (melakukan ekspor jika data tidak sinkron), karena bea cukai tidak akan menerima apabila nilainya beda dengan sertifikat," ujar dia.

Baca juga: Tangkap Kapal Buruan Interpol, Ini Permintaan Susi ke Negara-negara di Dunia

Selain itu, Susi juga mengimbau kepada pengusaha penangkapan untuk tidak melakukan alih muat di tengah laut atau transhipment dan penyelundupan ekspor perikanan ke luar negeri.

Sehingga, total nilai ekspor perikanan Indonesia bisa tetap tumbuh di tengah laju perekonomian global yang tengah melambat.

"Dengan segala kenaikan yang tadi kita lihat hampir mencapai 45 persen lebih selama 4 tahun ini nilai ekspor perikanan kita, kemudian nilai tukar nelayan juga naik 10 persen lebih, nilai tukar usaha perikanan bahkan kenaikannya di atas 20 persen," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com