Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Rupiah Masih Bisa Terus Menguat

Kompas.com - 19/07/2019, 18:19 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia optimistis nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih bakal meneruskan penguatannya. Pasalnya, dalam satu minggu terakhir nilai tukar rupiah terus bergerak menguat terhadap dollar AS, bahkan hari ini, Jumat (19/7/2019) sempat bertengger pada level Rp 13.850 per dollar AS.

Adapun dikutip dari data pasar spot Bloomberg, nilai tukar rupiah hari ini ditutup pada level Rp 13.937,5 per dollar AS, menguat 22,5 poin atau 0,16 persen dari sesi penutupan perdagangan kemarin yang sebesar Rp 13.960 per dollar AS.

"Supply and demand (di pasar valuta asing) aktif, dan masuknya investor akan memberikan faktor positif penguatan nilai tukar, ke depan masih bisa (terus menguat)." ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Perry menjelaskan, kecenderungan menguatnya nilai tukar rupiah didorong oleh mekanisme di pasar valas bergerak dengan baik, lantaran investor juga dunia perbankan menyambut positif keputusan BI dalam menurunkan suku bunga acuan BI sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.

Baca juga: Rupiah Menguat Usai BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Hal tersebut menambah persepsi positif terhadap prospek perekonomian, serta memberikan jaminan bahwa stabilitas perekonomian Indonesia terjaga.

"Karena itu kami terimakasih kepada para investor, dunia usaha, perbankan, dan semua pelaku pasar yang menyambut postif ini dan akan menjadi faktor positif kita untuk melihat perbaikan ekonomi kita ke depan," ujar Perry.

Kamis (18/7/2019), BI baru saja menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,75 perse. Tahun lalu, BI telah secara agresif menaikkan suku bungga hingga 175 bps dan menahannya di level 6 persen sejak November 2018.

Keputusan diturunkannya suku bunga seiring dengan tingkat inflasi yang terjaga rendah dalam beberapa waktu ke depan. Hingga akhir Juni 2019, tingkat inflasi tercatat sebesar 3,28 persen atau masih di bawah target tahunan yang sebesar 3,5 persen.

Selain itu, BI melihat perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan stabilitas eksternal yang terkendali.

Baca juga: Hari Ini, Rupiah Paling Perkasa di Asia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com