Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Mengelola Gaji dengan Baik dan Benar

Kompas.com - 15/10/2019, 14:27 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengelola gaji yang baik dan benar merupakan sebuah kewajiban bagi tiap orang. Jika tak kelola dengan baik, gaji yang Anda peroleh akan terbuang cuma-cuma.

Lantas, bagaimana mengelola gaji yang baik dan benar tersebut?

Perencana keuangan dari AAM & Associate, Bareyn Mochaddin memberikan beberapa tips untuk mengelola gaji yang Anda dapatkan dalam tiap bulannya.

Baca juga : Gaji Kecil tapi Harus Siapkan Dana Darurat? Begini Caranya

Pertama, gaji yang Anda peroleh 40 persen ya harus dialokasikan untuk membiayai kehidupan sehari-hari.

Mengelola gaji itu penting. Tidak peduli berapapun gajinya kalau tidak bisa mengelolanya pasti habis juga,” ujar Bareyn di Depok, Jawa Barat, Selasa (15/10/2019).

Setelah menyisihkan 40 persen gaji Anda untuk biaya sehari-hari, Bareyn menyarankan Anda untuk menyisihkan 10 persen dari gaji untuk kebutuhan sosial. Misalnya, untuk beramal ataupun zakat.

Kemudian, sisihkan 10 persen lagi gaji Anda untuk kebutuhan hiburan. Contohnya untuk rekreasi.

“Anda butuh hiburan agar tak mengalami stres karena rutinitas kerja,” kata Bareyn.

Selanjutnya, jika ingin memiliki sesuatu barang yang harganya mahal, Anda bisa membelinya dengan cara dicicil. Namun, cicilan tersebut tak boleh melebihi 30 persen dari total gaji.

“Kalau cicilan Anda lebih dari 30 persen (dari gaji), artinya kita mengorbankan yang lainnya,” ucap dia.

Setelah itu, Anda harus menyisihkan 10 persen gaji untuk berinvestasi. Investasi ini penting untuk kehidupan Anda di masa mendatang.

“Hemat pangkal kaya, tapi jangan berhenti di hemat doang, tapi kita juga harus investasi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com