Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] 5 Formasi CPNS Kosong Pelamar | Ahok Bukan Malaikat

Kompas.com - 22/11/2019, 05:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel mengenai rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2019 masih menarik perhatian pembaca Money Kompas.com, Kamis (21/11/2019). Tercatat ada 5 formasi CPNS yang masih kosong pelamar.

Selain itu, ada pula berita mengenai polemik masuknya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke dalam jajaran pimpinan perusahaan BUMN.

Berikut 5 berita populer Money Kompas.com yang masih layak disimak pagi ini.

1. Update CPNS : Jumlah Pelamar CPNS 3,7 Juta, 5 Formasi Ini Masih Kosong Pelamar

Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS) 2019 tahun ini direspon positif oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Sejak pembukaan pendaftaran, website http:// sscasn.bkn.co.id diserbu ribuan pendaftar.

Adapun jumlah peserta CPNS yang sudah membuat akun hingga Rabu (20/11/2019) yang sudah membuat akun berjumlah 3.770.401 orang pelamar. Sedangkan pelamar yang sudah mengisi formulir berjumlah 1.852.618 pelamar dan yang sudah submit adalah 962.808 pelamar.

Mengutip Twitter Badan Kepegawaian Negara (BKN), terdapat update 5 instansi dan formasi favorit dengan jumlah pelamar terbanyak, antara lain sebagai berikut.

Selengkapnya, baca di sini.

2. Faisal: Ahok Itu Bukan Malaikat, melainkan Roh Motor Perubahan

Masuknya nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ke dalam salah satu jabatan direksi di perseroan badan usaha milik negara ( BUMN) menurut ekonom senior Indef, Faisal Basri, akan membawa ke arah perbaikan lebih baik.

Dia berharap Ahok tidak bekerja sendirian dalam mengubah kinerja perseroan yang akan dipimpin.

"Kalau tanpa tim, ya berat. Ahok itu bukan malaikat, tapi roh Ahok bisa menjadi motor perubahan. Tapi itu juga enggak cukup, syarat perlunya harus dipenuhi," kata Faisal ditemui seusai menghadiri Kongkow Bisnis Pas FM, di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Selengkapnya, baca di sini.

3. Pemerintah Siapkan Dana Rp 10 Triliun untuk Dukung Kartu Pra-Kerja

Pemerintah benercana mengeluarkan Rp 10 triliun untuk mendukung program kartu Pra-Kerja.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah saat rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/11/2019), menjelaskan biaya tersebut termasuk untuk pelatihan dengan perkiraan biaya sebesar Rp 3 juta-Rp 7 juta per orang.

Kemudian, dana tersebut juga dialokasikan untuk membiayai sertifikasi dengan estimasi biaya tertinggi Rp 900.000.

Selengkapnya, baca di sini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com