Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

Gebrakan Menteri Erick Thohir di BUMN

Kompas.com - 22/11/2019, 09:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) dalam UU No. 19 Tahun 2003 adalah suatu badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pemerintah dan berasal dari kekayaan negara.

BUMN memiliki peran sangat penting dalam menyediakan lapangan kerja dan pelayanan pemenuhan kebutuhan masyarakat, baik dalam bidang layanan barang dan jasa, serta dikenal sebagai sektor vital kehidupan masyarakat Indonesia, karena memiliki modal dan jaminan dari negara.

Tata kelola 142 BUMN dengan total pengelolaan aset 8200 triliun menjadi bagian penting penopang perekonomian negara.

Pengelolaan BUMN tidak melulu profit oriented namun lebih dari itu, BUMN memiliki kewajiban melayani publik.

Meskipun demikian, seperti kita saksikan bersama, pengelolaan BUMN, seringkali terhambat berbagai peraturan dan birokrasi, kurang profesional, tidak efisien, sering merugi, dan memonopoli di sektor-sektor vital.

Kisah pimpinan BUMN yang tertangkap KPK, perusahaan-perusahaan yang merugi, energi listrik yang padam belasan jam, dan isu radikalisme di tubuh BUMN serta persoalan-persoalan lainnya, memperlihatkan bahwa pengelolaan BUMN memberikan sinyal untuk segera dibenahi.

Erick Thohir dan visi Jokowi

Visi Presiden mengenai pembangunan infrastruktur berkelanjutan, fokus pada SDM, investasi seluas-luasnya, reformasi birokrasi, dan penggunaan APBN yang fokus, tampaknya sedang diimplementasikan oleh Menteri BUMN baru yang berasal dari kalangan profesional.

Nama Erick Tohir menjadi perhatian setelah suksesnya perhelatan Asean Games 2018 lalu, dalam aspek penyelenggaraan, prestasi, ekonomi dan administrasi.

Kreativitas dan semangat kebangsaan yang terlihat dalam kesuksesan acara bergengsi tersebut tampaknya menjadi salah satu alasan pengusaha ini diberi kepercayaan menjadi Menteri BUMN selain kepiawaiannya di dunia usaha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com