Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Warren Buffett dalam Memilih Saham

Kompas.com - 08/12/2019, 08:13 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsistensi Warren Buffett yang memegang teguh prinsip-prinsip investasi nilai telah membuatnya menjadi legenda.

Buffett telah mengumpulkan kekayaan lebih dari  80 miliar dollar AS atau setara Rp 1.120 triliun selama beberapa dekade berkat konsistensinya mengikuti prinsip-prinsip investasi yang dia yakini.

Itu juga mengapa banyak investor memuji kemampuan Buffett dalam memilih perusahaan dimana Buffett berinvestasi.

Mengutip Investorpedia, untuk memahami filosofi investasi Warrent Buffett kita dapat menganalisis filosofi investasi perusahaan yang paling dekat hubungannya dengan Berkshire Hathaway, perusahaan Buffett.

Baca juga: Warren Buffett : Kesuksesan Hidup Ditentukan dengan Siapa Anda Menikah

Berkshire memiliki strategi yang telah lama dipegang dan dan diketahui publik dalam hal mengakuisisi saham sebuah perusahaan yakni perusahaan tersebut harus memiliki daya produktif yang konsisten, pengembalian ekuitas yang baik, manajemen yang cakap, serta dengan harga yang pantas.

Buffett memegang teguh prinsip investasi nilai, yang dipopulerkan oleh Benjamin Graham. Investasi nilai melihat nilai intrinsik suatu saham daripada berfokus pada indikator teknis, seperti rata-rata bergerak, volume, atau indikator momentum.

Menentukan nilai intrinsik adalah latihan dalam memahami keuangan perusahaan, terutama dokumen resmi seperti pendapatan dan laporan laba rugi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang strategi investasi Buffett. Untuk membimbingnya dalam keputusannya, Buffett menggunakan beberapa pertimbangan utama untuk mengevaluasi daya tarik investasi yang mungkin.

Bagaimana kinerja perusahaan?

Perusahaan yang telah memberikan return on equity (ROE) positif dan dapat diterima selama bertahun-tahun lebih diinginkan daripada perusahaan yang hanya memiliki periode pengembalian yang solid. Semakin lama jumlah ROE yang baik, semakin baik.

Berapa besar utang yang dimiliki perusahaan?

Memiliki rasio utang dan ekuitas yang besar harus menaikkan tanda bahaya karena lebih banyak pendapatan perusahaan akan digunakan untuk membayar utang, terutama jika pertumbuhan hanya berasal dari penambahan lebih banyak utang.

Baca juga: Ekonomi Melambat, Harta Orang-orang Terkaya RI Ini Justru Bertambah

Bagaimana marjin keuntungan?

Buffett mencari perusahaan yang memiliki margin laba yang baik, terutama jika margin laba tumbuh. Seperti halnya dengan ROE, ia memeriksa margin keuntungan selama beberapa tahun untuk mendiskontokan tren jangka pendek.

Seberapa unik produk yang dijual?

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com