Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Kredit Macet Capai 40 Persen, Ini Kata Bank Muamalat

Kompas.com - 09/12/2019, 08:43 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar kabar, rasio pembiayaan bermasalah atau kredit macet (non-performing loan/NPF) Bank Muamat melonjak tinggi. Menanggapi hal itu, pihak manajemen Bank Muamalat pun angkat suara.

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana membantah isu itu. 

Seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (9/12/2019),  Achmad menyebut hal itu tidak sesuai dengan fakta. Menurut dia, sampai saat ini NPF net Bank Muamalat masih berada di bawah ketentuan yang ditetapkan oleh regulator yaitu di bawah 5 persen.

Baca juga: Bank Mandiri : Belum Ada Rencana untuk Bantu Selamatkan Muamalat

Dalam laporan keuangan kuartal III-2019, NPF Bank Muamalat memang tercatat sebesar 4,64 persen.

"Pemberitaan yang menyebutkan bahwa NPF Bank Muamalat mencapai 40 persen dari total pembiayaan saat ini adalah tidak benar dan tidak memiliki landasan yang akurat," kata Permana.

Bank syariah pertama di Tanah Air ini juga menambahkan, informasi tersebut sudah diklarifikasi oleh manajamen Bank Muamalat kepada Islamic Development Bank (IsDB) pusat di Jeddah, Arab Saudi.

"IsDB menyatakan tidak pernah memberikan pernyataan terkait Bank Muamalat Indonesia," kata dia.

Baca juga: Bank-bank BUMN Bakal Selamatkan Bank Muamalat?

Sementara itu, Permana memastikan pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan langkah perbaikan serta meningkatkan efisiensi dan governance (manajemen) yang baik sesuai dengan arahan dan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dia juga menegaskan bahwa sampai saat ini operasional perusahaan masih berjalan secara baik dan normal, baik di tingkat pusat maupun cabang-cabang di seluruh Indonesia.

Permana juga menegaskan bahwa informasi yang beredar mengenai tingginya rasio pembiayaan bermasalah atau NPF Bank Muamalat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com