Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta Istri Pendiri Gudang Garam Lenyap Rp 36,4 Triliun, Mengapa?

Kompas.com - 10/12/2019, 17:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham PT Gudang Garam Tbk (KOMPAS100: GGRM) kurang mengepul di tahun ini. Alhasil, harta sang pemilik perusahaan rokok ini yakni Tan Siok Tjien tergerus.

Tan Siok Tjien merupakan istri mendiang pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo.

Hitungan Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Tan Siok hangus sekitar 2,27 miliar dollar AS atau setara Rp 36,4 triliun (kurs Rp 14.000) sejak dari awal tahun hingga Selasa (10/12/2019) atau year to date.

Secara total, kekayaan bersih Tan Siok Tjien mencapai 7,77 miliar dollar AS atau sekitar Rp 108,78 triliun. Dengan harta sebesar itu, pemilik Gudang Garam tersebut menempati urutan 217 orang terkaya dunia versi Bloomberg Billionaires Index.

Baca juga: Ini 15 Orang Terkaya Indonesia Tahun 2019

Tan Siok Tjien mengendalikan Gudang Garam, produsen rokok yang memiliki pangsa pasar sekitar seperlima dari pasar tembakau Indonesia.

Gudang Garam merupakan perusahaan rokok yang didirikan mendiang suami Tan, yakni Surya Wonowidjojo. Perusahaan yang berbasis di Kediri ini memproduksi rokok kretek.

Gudang Garam mempekerjakan hampir 34.000 pekerja dan melaporkan pendapatan sebanyak 6,7 miliar dollar AS pada 2018.

Sepanjang tahun ini, harga saham Gudang Garam tertekan rencana kenaikan cukai rokok pada tahun depan.

Selasa (10/12/2019), harga saham GGRM turun 1,07 persen ke level Rp 53.275 per saham. Dari awal tahun atau year to date, harga saham GGRM telah longsor 36,29 persen.

Baca juga: Hartono Bersaudara Terkaya di Indonesia 11 Tahun Berturut-turut, Ini Pendongkrak Kekayaannya

Saham GGRM pun terpental dari daftar 10 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Merujuk data RTI, Selasa (10/12/2019), kapitalisasi pasar saham GGRM saat ini mencapai Rp 102,51 triliun.

PT Suryaduta Investama menjadi pemegang saham terbesar GGRM sebesar 69,29 persen saham. Diikuti pemegang saham publik yang menggenggam 24,45 persen saham.

Serta PT Suryamitra Kusuma memiliki 6,26 persen saham GGRM.

Hingga kuartal III 2019, GGRM membukukan kenaikan pendapatan 16,93 persen secara tahunan menjadi Rp 81,72 triliun. Pada periode sama tahun 2018, total pendapatan GGRM tercatat Rp 69,89 triliun.

Baca juga: Mengenang Ciputra, Konglomerat RI dengan Kekayaan Rp 18,3 Triliun

Sementara laba bersih GGRM meningkat 25,69 persen secara tahunan menjadi Rp 7,24 triliun per kuartal III-2019. Pada periode sama tahun lalu, laba bersih GGRM hanya Rp 5,76 triliun.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pada beban lainnya sebesar 78,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 22,7 miliar dan beban bunga sebesar 15,45 persen menjadi Rp 402,6 miliar.

Sebaliknya, GGRM mencatatkan kenaikan pada pendapatan lainnya 51,61 persen menjadi Rp 130,32 miliar. (Khomarul Hidayat)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Saham anjlok, harta istri pendiri Gudang Garam (GGRM) lenyap Rp 36,4 triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com