Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Pengusaha, Dirjen Pajak Ungkap Penerimaan yang Seret

Kompas.com - 10/12/2019, 20:15 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirktorat Jenderal Pajak (DJP) hari ini, Selasa (10/12/2019) melakukan pertemuan dengan pengusaha dalam negeri.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo memaparkan kinerja perpajakan yang seret tahun ini. Hal tersebut disebabkan kinerja perekonomian yang tak cukup menggembirakan, bahkan menjelang akhir tahun.

"Penerimaan pajak hingga Oktober 2019 barutumbuh 0,23 persen. Sesuatu yang betul-etul bagi kita sangat rasakan, tetapi mudah-mudahan Bapak/Ibu tidak mengalami, sebab kondisi perekonomian sedang tidak bagus di 2019 ini," ujar dia.

Capaian pertumbuhan penerimaan perpajakan tersebut jauh lebih rendah dari pertumbuhan tahun lalu di periode sama, yaitu sebesar 16,21 persen.

Baca juga : Sri Mulyani ke Pengusaha: Penerimaan Naik, Profit Naik, Pajak Ada

Sejak awal tahun hingga Oktober 2019 penerimaan perpajakan yang berhasil dikumpulkan oleh DJP Rp 1.018,47 triliun atau mencapai 64,56 persen dari target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2019.

Suryo pun mengatakan, upaya penyerapan penerimaan potensi perpajakan tahun ini juga cukup berat.

Namun demikian, dirinya masih optimistis penerimaan pajak bakal bergerak positif meski melambat hingga akhir tahun.

Pada data penerimaan bruto sepanjang Januari - Oktober 2019, penerimaan pajak tercatat tumbuh 2,9 persen atau melambat dibanding periode yang sama pada 2018, yaitu 14,41 persen. Sedangkan pada jumlah non PPh Migas tampak pertumbuhan penerimaannya di kisaran 3,5 persen hingga Oktober 2019.

"Untuk penerimaan neto dan penerimaan bruto masih ada pertumbuhan 3,5 persen artinya bahwa betul tahun 2019 walupun melambat masih ada pertumbuhan. September sampai dengan Oktober kita melihat ada turning point dan kita masih cari assesement hingga Desember 2019," ujar dia.

Suryo pun membenarkan jumlah penyerapan pajak yang berhasil dihimpun pemerintah masih belum sesuai dengan target yang diharapkan.

Namun, dirinya tetap berteerimakasih kepada wajib pajak yang masih bersedia memenuhi kewajiban perpajakannya di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu.

"2019 saya berterima kasih bapak ibu masih bisa mendorong penerimaan pajak dalam kondisi positif 0,23 persen atau bruto 3 persen, walupun ekspektasi tumbuh kisaran belasan persen," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com