Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Belanjakan Uang Lebih Hati-hati ala Masyarakat Jepang

Kompas.com - 24/01/2020, 08:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam membelanjakan uang untuk suatu hal, Anda dituntut untuk berhati-hati agar tidak impulsif.

Di Jepang, ada metode mengeluarkan uang lebih hati-hati yang diberi nama kakeibo. Metode ini memadukan tips keuangan dengan pertanyaan yang mesti dilayangkan kepada Anda sendiri.

Dikutip CNBC, Jumat (24/1/2020), berikut ini strategi sederhana kakeibo yang bisa Anda ikuti agar belanja bisa lebih hati-hati.

1. Tunggu 24 jam sebelum membeli barang

Seorang penulis dan praktisi kakeibo, Sarah Harvey mengatakan Anda mesti meninggalkab barang tersebut di keranjang belanja Anda selama 24 jam sebelum benar-benar memutuskan membelinya.

Metode tersebut membuat Anda berpikir dan bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

"Jika Anda masih memikirkan barang tersebut pada hari berikutnya dan dapat membelinya, maka lakukan pembelian. Anda akan merasakan kepuasan yang lebih besar tentang keputusan Anda," kata Harvey.

Baca juga: Mengenal Kakeibo, Seni Menghemat Uang ala Jepang

2. Jangan impulsif

Saat memiliki uang berlebih, jangan impulsif membelanjakan barang dan jangan tergoda dengan barang-barang baru. Bersifat impulsif mungkin membuat Anda membeli barang-barang yang sebetulnya tidak Anda butuhkan. 

"Jadi dalam membeli barang, tanyakan diri-sendiri apakah Anda akan membelinya jika harganya tidak ada diskon," saran Harvey.

3. Periksa saldo bank secara teratur

Memeriksa saldo akan membantu Anda merasa lebih memegang kendali atas keuangan. Sebab, hal itu berarti Anda sangat memusatkan perhatian pada berapa banyak uang yang harus dikeluarkan.

Kebiasaan memeriksa saldo mungkin menakutkan pada awalnya, tapi akan membantu Anda lebih mengontrol diri sendiri.

"Sekarang, hal pertama yang saya lakukan setiap pagi adalah memeriksa saldo saya," ungkap Harvey.

Baca juga: Hemat itu Bukan Pelit, Begini Cara Menyiasatinya

4. Gunakan uang tunai

Meski era digital, memiliki uang tunai nampaknya masih perlu dilakukan. Selain membantu Anda ketika ATM tiba-tiba tak bisa diandalkan, uang tunai membuat Anda lebih sadar apa yang Anda belanjakan.

Selain itu, uang tunai membuat Anda lebih mudah mengontrol anggaran. Caranya, cobalah ambil sejumlah uang tunai untuk digunakan selama seminggu.

Cobalah untuk menghabiskan uang tunai tersebut tanpa menggesek lagi kartu ATM.

5. Pasang pengingat dalam dompet

Harvey bercerita, temannya pernah menempelken stiker bertuliskan "Apakah kamu benar-benar membutuhkannya?" di atas kartu kredit yang dia gunakan. Mungkin, ini bisa Anda ikuti bila Anda mau mencoba.

Intinya, apapun yang mendorong Anda mengambil langkah mundur sebelum mengeluarkan uang, akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas.

Baca juga: Anda Shopaholic? Yuk Intip Trik Belanja Biar Hemat

6. Ubah suasana yang menyebabkan Anda boros

Anda harus memperhatikan lingkungan maupun suasana di sekitar Anda. Misalnya, jika Anda merasa boros karena melihat diskon dari email kiriman atau melihat influencer memakai barang tertentu di instagram, berhentilah mengikuti.

Atau, jika Anda tergiur untuk membeli pakaian atau make-up ketika Anda punya waktu luang, coba gunakan waktu itu untuk melakukan kegiatan lain, seperti berjalan-jalan di taman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com