Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Kerupuk Mlarat, Muanah Raup Omzet Rp 20 Juta

Kompas.com - 17/02/2020, 12:20 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Memulai bisnis tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kerap kali jatuh bangun dalam berbisnis sudah lekat dalam perjalanan meraih kesuksesan.

Namun ketekunan dan sikap pantang menyerah sangat penting dilakukan dalam memajukan usaha.

Seperti yang dilakukan Muanah. Berkat ketekunannya, wanita paruh baya ini sukses dalam menjalankan usaha rumahannya mengolah kerupuk mlarat.

Baca juga: Ini Resep Sukses Kokumi Raup Omzet Ratusan Juta dari Bisnis Minuman

Muanah mengelola usaha kerupuk yang memasaknya dengan pasir itu di rumahnya, di Blok Cabrik Desa Setu Kulon, Cirebon, Jawa Barat.

Di rumahnya yang sederhana, Muanah mengelola usaha kerupuk pasir yang merupakan usaha turun-temurun yang diwariskan oleh keluarganya.

Bersama suami, saudara dan warga setempat Muanah membuat kerupuk pasir secara tradisional.

Sejak tahun 2003, keluarga Muanah sudah memulai membuat kerupuk mlarat.

Awalnya usaha Muanah sudah memiliki 4 orang pegawai. Tahun 2011 Muanah mulai melakukan pinjaman usaha kepada Bank BTPN Syariah dengan nominal Rp 1,5 juta untuk membangun pabrik kecil, membeli tepung tapioka dan mengembangkan usaha.

Perlahan usahanya terus berkembang. Untuk mengembangkan usahanya tersebut,  pinjaman modal usaha pun terus meningkat dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 3 juta, lalu top up Rp 6 juta, Rp 17 juta dan kini pinjaman Muanah tahun 2019 sudah mencapai Rp 30 juta.

“Pinjaman awalnya itu untuk tambahan modal membeli tapioka, terus juga untuk tambahan modal dan mengembangkan usaha. Kalau keuntungannya ya buat bangun rumah dan juga renovasi pabrik,” kata Muanah saat Kompas.com berkunjung,  Kamis (13/2/2012).

Baca juga: Ini Resep Sukses Kokumi Raup Omzet Ratusan Juta dari Bisnis Minuman

Muanah juga menyebut dengan tambahan modal usaha ia bisa memperoleh keuntungan lebih yang juga bisa ia manfaatkan meningkatkan produksi dari yang hanya 1 kwintal per hari kini bisa sampai 2 atau 3 kwintal per hari.

Di sisi lain kini ia sudah mempekerjakan 9 orang pekerja dengan gaji variatif dari mulai Rp 160.000 per hari per orang (kerja borongan) atau dengan target pengulenan 2 kwintal.

Saat ini Muanah sudah memperoleh omzet kurang lebih Rp 20 juta per bulan.

Ibu dua anak berharap usahanya terus berkembang. “Kalau bisa ya saya maunya usaha kerupuk ini bisa sampai Indramayu. Terus juga mau beli mesin cetak dan potong. Mahal sekali, harganya sampai Rp 35 juta,” ungkapnya.

Berkat perkembangannya dalam berusaha, Muanah pun mendapatkan penghargaan BTPN Syariah dengan memberangkatkannya umrah. Dia pun berangan bisa berangkat haji.

Selain menjalankan usaha kerupuk pasir, kini Muanah aktif sebagai ketua sentra dalam kegiatan komunitas yang digelar BTPN Syariah sebagai penyaluran kredit usaha mikro, selama dua pekan sekali.

Sebagai ketua sentra, Muanah bertanggung jawab terhadap kehadiran anggotanya. Adapun kegiatan pertemuan yang dilakukan adalah pemberian materi sosialisasi atau edukasi dalam pengelolaan keuangan oleh Community Officer (CO) Bank BTPN Syariah.

CO juga mengedukasi anggota komunitas untuk menabung semampunya, misal Rp 5.000. Dengan menabung, diharapkan pengusaha mikro bisa lebih mandiri dan tidak berharap sepenuhnya hanya kepada pinjaman modal usaha saja.

Baca juga: Cuan Perayaan Imlek, Omzet Pedagang Glodok Naik 3 Kali Lipat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com