Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI: Pengaruh Corona Pasti Ada, tapi Kami Sering Hadapi Turbulensi

Kompas.com - 19/02/2020, 06:01 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso mengatakan adanya virus corona memang berdampak terhadap perekonomian khususnya perbankan.

Namun, sebelum adanya virus corona, BRI telah menghadapi banyak gejolak perekonomian global sehingga mereka sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi situasi seperti itu.

"Pengaruh pasti ada, tapi kita sudah sering menghadapi situasi yang turbulance bahkan volatile yang seperti ini, maka risk management kita dibuat untuk meng-cover itu, antara lain dengan PSAK 71 dan kemampuan kami untuk menghimpun laba dan mengalokasikan cadangan," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Baca juga: Manajemen Bantah Bayar SPP Bisa Pakai GoPay Karena Faktor Nadiem Makarim

Cadangan yang dimaksud menurut dia, cukup kuat untuk meng-cover pertumbuhan. Tetapi, dia berharap dengan adanya omnibus law bisa mendongkrak kembali pertumbuhan ekonomi sesuai target yakni sebesar 5,1-5,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Tapi secara domestik kita sudah lihat bahwa mungkin dengan omnibus law, kebijakan fiskal yang akomodatif dan kebijakan bank sentral, sangat support terhadap pertumbuhan," katanya.

BRI merencanakan tahun ini untuk mencapai pertumbuhan kredit sebesar 10-12 persen, simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK) 10-12 persen, demikian juga laba 10-11 persen, serta Loan to Deposit Ratio (LDR) 89-90 persen.

Sebelumnya, BRI membukukan laba sebesar Rp 34,41 triliun hingga kuartal IV 2019. Laba itu tumbuh 6,15 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 32,4 triliun pada 2018.

Perolehan laba ditopang oleh beberapa segmen, salah satunya penyaluran kredit. Tercatat hingga Desember 2019, penyaluran kredit mencapai Rp 908,88 triliun.

Baca juga: 13 Manager Investasi Terkait Kasus Jiwasraya, Sudah Disanksi OJK?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com