Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepala Dinas Pertanian Sumbawa Barat Tepis Isu Kelangkaan Pupuk

Kompas.com - 19/02/2020, 19:39 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Isu kelangkaan pupuk tersebar di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala Dinas Pertanian Sumbawa Barat Suhadi pun menepis isu tersebut.

Menurut dia, isu kelangkaan pupuk disebarkan pihak-pihak yang ingin pupuk melebihi kuota. Pada kenyataannya, tidak ada petani yang mengalami kelangkaan pupuk.

Namun, Suhadi mengakui terdapat petani yang enggan mengambil pupuk jenis lain dan hanya menginginkan urea saja.

Baca juga: Mentan Heran Ada Keluhan Pupuk Subsidi Langka

Ia pun menegaskan jika tugas pemerintah bukan hanya memastikan ketersediaan pupuk, tetapi juga mendidik petani agar paham tata cara pemupukan yang baik.

“Pemerintah menjamin semua petani mendapat pupuk sesuai kuotanya. Yang bilang langka yang ingin membeli semaunya dia,” kata Suhadi, dalam keterangan tertulis, Rabu (19/2/2020).

Imbau pemda segera distribusikan pupuk bersubsidi

Terkait isu itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau pemerintah daerah (pemda) untuk segera mendistribusikan pupuk bersubsidi pada petani.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menegaskan, pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang memenuhi persyaratan.

Persyaratan itu, imbuh dia, yakni petani tergabung dalam Kelompok Tani, memiliki lahan maksimal 2 hektar (ha), dan memiliki Kartu Tani yang terintegrasi dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Baca juga: Realisasi Pupuk Bersubsidi Rendah, Kementan Beri Solusi Lewat eRDKK

Kartu Tani merupakan kartu yang diberikan pemerintah kepada petani berdasarkan data Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Kartu Tani berisi kuota yang sesuai dengan kebutuhan petani,” kata Edhy, Rabu.

Ia melanjutkan, kebijakan e-RDKK bertujuan untuk memperketat penyaluran pupuk bersubsidi, sehingga tidak terjadi penyelewengan dan duplikasi penerima pupuk.

“Alokasi pupuk diberikan sesuai e-RDKK yang diajukan. Ketersediaan ada, tinggal didistribusikan,” kata Edhy.

Baca juga: Kementan Awasi Distribusi Pupuk Bersubsidi

Sementara itu, Suhadi mengatakan, kuota pupuk bersubsidi dibagi per hektar lahan, urea 250 kilogram (kg), SP 36 100 kg, NPK 150 kg, ZA 50 kg, dan pupuk organik 500 kg.

Namun di lapangan, terdapat pihak-pihak yang menginginkan pupuk lebih dari kuota yang diberikan.

“Sekarang pengawasannya lebih ketat. Apalagi pakai Kartu Tani. Ini yang mereka bilang langka itu,” kata Suhadi.

Baca juga: Kartu Tani Tekan Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi

Ia melanjutkan, jika Kartu Tani belum bisa dipakai, petani dapat menggunakan cara manual.

“Selama terdaftar di RDKK, pupuk pasti akan diberikan. Soal kemarin ada keterlambatan distribusi, itu masalah teknis administrasi saja. Untuk ketersediaan, Petrokimia (BUMN Produsen pupuk) menjamin,” kata Suhadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com