Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Dorong Jiwasraya Bayar Klaim untuk Nasabah Golongan Ini

Kompas.com - 19/02/2020, 21:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - DPR RI mendorong PT Asuransi Jiwasraya (Persero) segera membayarkan klaim untuk nasabah tradisional.

Namun demikian, anggota dewan secara umum juga meminta Jiwasraya tuntas membayar klaim seluruh nasabahnya.

"Semuanya tentu harus dibayar, baik yang tradisional maupun JS Saving Plan. Tapi mungkin pemerintah punya prioritas lain karena memang yang Saving Plan kalangan menengah ke atas, kalau yang tradisional itu nasabahnya kalangan menengah ke bawah," jelas anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade dalam keterangannya, Rabu (19/2/2020).

Baca juga: 13 Manager Investasi Terkait Kasus Jiwasraya, Sudah Disanksi OJK?

Namun demikian, Andre mengaku pihaknya bakal memastikan semua pembayaran klaim nasabah Jiwasraya diurus oleh pemerintah. Ia juga menyebut, pembayaran klaim Jiwasraya akan dilakukan secara bertahap.

"Insya Allah akhir Maret ini mulai dicicil," terangnya.

Menurut Andre, pekan depan DPR akan melakukan rapat dengan pemerintah terkait pembayaran klaim nasabah Jiwasraya.

Adapun anggota Komisi VI DPR Mukhtarudin menuturkan, dalam rapat dengan Kementerian BUMN kemarin, Selasa (18/2/2020), DPR meminta pembayaran klaim untuk nasabah tradisional diutamakan.

"Tetapi yang (nasabah) JS Saving Plan juga dibayar, minimal ada. Jangan sampai enggak ada sama sekali. Nanti khawatir ribut. Jadi keduanya diprioritaskan dan akan diselesaikan," ujar Mukhtarudin.

Baca juga: Nasabah Jiwasraya Akan Mengadu ke DPR

Ia juga meminta nasabah memberikan waktu kepada pemerintah, khususnya Kementerian BUMN dan Jiwasraya, untuk mencari solusi atas klaim nasabah. Namun, ia meyakini pembayaran klaim akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Kita dari DPR mendorong sepenuhnya skema yang ada, karena bagaimanapun tanggung jawab kepada rakyat itu harus diselesaikan. Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali harus menyelesaikan itu," ungkap Mukhtarudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com