Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Siap Injeksi Tambahan Likuiditas Jika Diperlukan

Kompas.com - 08/04/2020, 15:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku siap menambah injeksi likuiditas (quantitative easing) bila hal itu diperlukan dan likuiditas di pasar tak lagi cukup.

Quantitative easing merupakan salah satu kebijakan moneter yang diambil bank sentral untuk meningkatkan jumlah uang beredar di pasaran.

"Kami akan terus pantau, kami komitmen kalau perlu tambahan lukuditas kami siap, untuk melakukan tambahan lagi QE baik melalui operasi moneter maupun melalui penurunan GWM dan langkah lain," kata Perry dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (8/4/2020).

Baca juga: Dampak Virus Corona, BI Injeksi Likuiditas Rp 300 Triliun

Saat ini, Bank Indonesia telah menginjeksi likuiditas hampir Rp 300 triliun sejak awal tahun 2020 untuk memitigasi dampak virus corona (Covid-19).

Injeksi likuiditas hampir Rp 300 triliun terdiri dari pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder sekitar Rp 166 triliun, penyediaan likuiditas perbankan melalui mekanisme term repurchase agreement (repo) Rp 56 triliun, menurunkan GWM Rp 35 triliun dan Rp 22 triliun, serta menurunkan GWM valas Rp 3,25 miliar dollar AS.

"Berarti likuditas perbankan dan di pasar lebih dari cukup (saat ini) karena kami sudah melakukan quantitative easing (QE)," ujar Perry.

Perry berujar, injeksi likuiditas bisa mengalir ke sektor riil hingga mampu menumbuhkan konsumsi masyarakat yang menjadi daya dukung pertumbuhan ekonomi, menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan dunia usaha saat wabah masih berlanjut.

Untuk dapat terserap ke sektor riil, BI mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membuat kebijakan fiskal yang tepat sasaran.

Kebijakan fiskal yang tepat sasaran akan mampu mengucurkan likuiditas ke masyarakat, setelah sebelumnya berada di sektor keuangan.

"Di sinilah peran stimulus fiskal. Menkeu akan salurkan untuk bansos, juga ada langkah untuk kredit KUR, UMKM, dan dunia usaha keseluruhan. Stimulus ini diharapkan mendorong ekonomi sehingga QE oleh BI ini mengalir dari perbankan ke sektor riil," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com