Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Penanganan Corona, Sri Mulyani Tunda Pencairan Anggaran Proyek Infrastruktur Kurang Prioritas

Kompas.com - 08/04/2020, 19:33 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah saat ini tengah memfokuskan anggaran untuk penanganan virus corona (covid-19), mulai dari untuk jaring pengaman sosial (social safety net) dalam bentuk bantuan sosial, kelengkapan sarana dan prasarana rumah sakit, hingga untuk perlindungan dunia usaha dan industri.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan anggaran dalam penanganan virus corona tersebut, pemerintah telah melakukan penghematan di pos-pos kurang prioritas.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun meminta agar proyek-proyek infrastruktur yang dianggap kurang prioritas ditunda pelaksanaannya.

Baca juga: Karantina Wilayah dari Sisi Anggaran: Kebutuhan Dasar Ditanggung APBN

Misal, yang tadinya target pelaksanaan proyek dilakukan dalam waktu setahun, diperpanjang menjadi beberapa tahun.

"Jadi untuk kegiatan-kegiatan yang tidak mendesak ditunda pelaksanaanya, bahkan Menkeu mengarahkan agar proyek-proyek yang tidak priroitas yang bisa ditunda, jadi pelaksanaannya tidak harus setahun, tapi bisa jadi beberapa tahun," jelas Askolani dalam video conference di Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Askolani pun memastikan, meski ada penundaan beberapa proyek, namun tidak ada proyek-proyek infrastruktur yang dibatalkan atau disetop.

Penundaan dilakukan, agar anggarannya bisa digunakan lebih dulu untuk prioritas penanganan pandemi covid-19 di Indonesia.

"Jadi tidak distop tapi d-islow down, tapi kalau tidak mendesak maka rekomendasi kita ditunda dulu. Untuk infrastruktur itu yang akan dilakukan tentunya dampaknya, bukan hanya infrastruktur tapi kegiatan-kegiatan yang selama ini bisa berjalan normal akan mengalami slowdown atau cancel atau dikurangi di 2020 ini," jelas Askolani.

Sebagai informasi, dalam APBN 2020, sebenarnya pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 423,3 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Jumlah ini mengalami kenaikan 5,9 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 399,7 triliun atau setara 16,6 persen dari total belanja negara tahun ini yakni Rp 2.540,4 triliun.

Adapun untuk penanganan pandemik virus corona, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 405,1 triliun untuk stimulus di berbagai bidang. Anggaran untuk stimulus ini setara 15,9 persen dari total belanja negara sebesar Rp 2.540,4 triliun.

Baca juga: Melihat Anggaran Penanganan Corona Anies, RK, Ganjar, dan Khofifah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com