Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Gelontorkan Stimulus Rp 2.041 Triliun untuk Dorong Perekonomian

Kompas.com - 04/06/2020, 21:00 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber BBC

BERLIN, KOMPAS.com - Pemerintah Jerman telah sepakat untuk menggelontorkan stimulus fiskal sebesar 130 miliar euro atau sekitar Rp 2.041 triliun (kurs Rp 15.700) untuk mendorong perekonomian yang terpukul akibat pandemi virus corona.

Dikutip dari BBC, paket stimulus yang bakal diberikan pemerintah Jerman berupa pemangkasan pajak hingga bantuan tunai sebesar 300 euro atau sekitar Rp 4,17 juta per anak untuk setiap keluarga.

Pasalnya, saat ini Jerman harus menghadapi resesi terburuk dalam 70 tahun terakhir lantaran Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut diproyeksi bakal terkontraksi hingga 6,3 persen tahun ini.

Baca juga: Kemenkeu Nilai Pelonggaran PSBB Tak Serta Merta Dorong Perekonomian

"Kita harus sukses dalam mendorong perekonomian," jelas Kanselir Jerman Angela Merkel.

Dia mengatakan, dengan banyaknya pekerja yang dirumahkan, sekitar 7 juta orang selama pandemi ini, menunjukkan betapa rapuhnya perekonomian Jerman di akibat pandemi.

Selain pemangkasan pajak pertambahan nilai (PPN) dan bansos tunai kepada keluarga yang memiliki anak, di dalam paket stimulus tersebut pemerintah juga memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik.

Secara lebih rinci dijelaskan, untuk mendorong belanja konsumen, pemerintah setempat bakal memangkas PPN dari 19 persen menjadi 16 persen mulai 1 Juli 2020 hingga 31 Desember tahun ini. Langkah tersebut memakan biaya sekitar 20 miliar euro.

Di sisi lain, setiap keluarga yang memiliki anak bakal diberi bantuan tunai sebesar 300 euro per anak. Selain itu, pihak-pihak yang melakukan pembelian atas mobil listrik bakal mendapatkan potongan harga dari pemerintah hingga 6.000 euro. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dari insentif yang sebelumnya juga sudah diberikan oleh pemerintah.

Baca juga: PHK di Industri Penerbangan Bisa Dihindari, jika...

Pemerintah Jerman juga tak lupa menganggarkan insentif untuk dunia usaha. Perusahaan-perusahaan yang terpukul cukup hebat akibat pandemi, seperti sektor pariwisata dan dunia hiburan akan mendapatkan dana talangan senilai 25 miliar dollar AS pada periode Juni hingga Agustus.

Pemerintah pun bakal mengganti ongkos operasional restoran, hotel, atau perusahaan event organizer hingga 80 persen bila pendapatan mereka telah merosot lebih dari 70 persen dibandingkan tahun lalu.

Paket stimulus yang digelontorkan kali ini merupakan tambahan dari paket penyelamatan 1,1 triliun euro yang telah disepakati pada bulan Maret. Paket stimulus awal terdiri dari jaminan pinjaman, subsidi, dan program pemberlakuan jam kerja untuk menghindari PHK.

Baca juga: Begini Skema Tapera Menurut BTN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com