JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menyatakan, menunda pembangunan Kilang Bontang. Keputusan tersebut diambil setelah kerja sama dengan mitra terhenti.
"Bontang sempat jalan, hanya saja partner tidak bisa lanjutkan, kita hold dulu," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Talullembang dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/6/2020).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Lete itu menjelaskan, pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut mengenai supply and demand, untuk menentukan nasib pembangunan kilang.
Baca juga: Rupiah Akhir Pekan Berhasil Menguat ke Level Rp 13.878 Per Dollar AS
"Ketika sudah clear baru nanti kita bicara dengan stakeholder lagi jadi lihat perkembangan selanjutnya," ujarnya.
Dengan berakhirnya kerja sama antara perusahaan migas asal Oman, Overseas Oil and Gas LLC (OOG), Pertamina akan lebih fokus ke pembangunan atau pengembangan kilang yang aktif dan pengerjaan proyek yang sudah siap dijalankan.
"Saat ini kita juga fokus ke yang sudah berjalan ini, khususnya untuk upgrading kilang-kilang eksisting," ucapnya.
Sebagai informasi, pembangunan Kilang Bontang rencananya akan memakan investasi dengan nilai sebesar 15 miliar dollar AS.
Saat penandatangan kerja sama dengan OOG, kilang ini ditargetkan mampu memproduksi 300.000 barel per hari.
Baca juga: Alasan Pertamina Nekat Lanjutkan Megaproyek Kilang di Tengah Pandemi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.