Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Awal Juni Rendah, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 05/06/2020, 19:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei pemantauan harga Bank Indonesia mencatat inflasi pada pekan pertama Juni 2020 sebesar 0,04 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 1,81 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, inflasi awal Juni 2020 terpantau rendah dan terkendali, bahkan lebih rendah dibanding inflasi bulan Mei 2020.

"Inflasi rendah karena memang permintaan masyarakat akibat PSBB, aktifitas ekonomi, pendapatan masyarakat, dan konsumsi mengalami penurunan. Permintaan juga lebih rendah," kata Perry dalam konferensi video di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Baca juga: Kadin Sebut Program Tapera Tambah Beban Pengusaha

Perry menuturkan, faktor penunjang rendahnya inflasi Juni disebabkan oleh koordinasi Tim Pengendalian Inflasi (TPI) antara pusat dan daerah.

TPI/TPID ini berkomitmen memenuhi kebutuhan bahan pokok baik saat bulan suci Ramadhan bulan lalu maupun setelahnya.

"Selain itu adanya kredibilitas kebijakan baik kebijakan moneter dari Bank indonesia dan kebijakan fiskal dari pemerintah. Bisa diukur dari terkendalinya ekspektasi inflasi," papar Perry.

Baca juga: Total Restrukturisasi Kredit Capai Rp 597 Triliun

Dia pun menyebut, inflasi pada Mei 2020 lalu lebih rendah dibanding ekspektasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi inflasi sebesar 0,07 persen pada Mei 2020.

Dengan begitu, inflasi secara tahun kalender (year to date/ytd) menjadi 0,90 persen, dan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 2,19 persen.

Dari 90 kota IHK, inflasi terjadi di 67 kota IHK. Sementara deflasi terjadi di 23 kota IHK. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjungpandan sebesar 1,20 persen karena kenaikan harga ayam ras, ikan, dan bawang merah.

Baca juga: Manfaat Tapera Hanya untuk Kepemilikan Rumah Pertama dan Kelompok Berpendapatan Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com