Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Hal agar Keuangan Bisa Terjaga saat Resesi

Kompas.com - 29/09/2020, 19:00 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memukul habis segala sektor yang ada di kehidupan masyarakat. Tak sedikit ekonom yang memprediksi terjadinya resesi.

Financial Planner Kikau Talk Kaukabus Syarqiyah menyatakan kontraksi ekonomi memang selalu menimbulkan efek negatifnya yang lebih lama setelah adanya kejadian.

"Apabila kejadiannya di bulan Maret, efek yang ditimbulkan itu terasa di 6 bulan ke depan. Sama halnya seperti sekarang, sejak adanya pandemi dari Maret yang lalu, efek besarnya itu terasa di sekarang-sekarang ini," ujarnya dalam diskusi webinar Lazada secara virtual, Selasa (29/9/2020).

Baca juga: Simak 4 Tips Keuangan Ini, Cocok untuk Hadapi Resesi

Untuk itu, kata dia, masyarakat perlu melakukan upaya agar bisa bertahan hidup atau menyelamatkan keuangannya dari resesi.

Dia menjelaskan apabila pemasukan mengalami goyangan, sementara pengeluaran tetap terus berjalan, yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya agar bisa menambah pemasukan.

Pemasukan pun bisa dilakukan dari apa saja, entah itu melalui mencari pekerjaan sampingan yang lain atau membuka usaha, sah-sah saja dilakukan.

"Memang banyak yang bilang sejak pandemi hampir semua orang jadi pengusaha. Itu bagus menurut saya, biar bisa mencari pemasukan lain," katanya.

Menurut dia, membuka usaha memang bukanlah perkara yang mudah. Tapi dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat menunjang di zaman ini, tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan.

Baca juga: Kemenkeu Sebut RI Sudah Resesi, Ekonomi Melambat Sejak Kuartal I

"Manfaatkan kemajuan teknologi, media sosial ada, bisa jadi promosi," ucapnya.

Selain itu dia juga mengatakan di keadaan sekarang yang serba ketidakjelasan, semua hal bisa saja terjadi. Oleh sebab itu dia menegaskan, masyarakat perlu mengubah mindset atau pola pikir untuk mencari jalan keluar.

"Kita jangan terlalu fokus pada masalahnya apa, ini bagaimana dan mengapa? Tapi kita harus fokus untuk mencari solusinya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com