Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Keluhkan Kualitas Aspal Jalan Tol Trans Sumatera

Kompas.com - 25/11/2020, 17:06 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Angkutan Penumpang Organda Kurnia Lesani Adnan mengaku dengan adanya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) bisa mengurangi waktu tempuh angkutan bus.

Kendati begitu, Kurnia mengaku belum merasakan adanya efisiensi biaya operasional dampak dari adanya JTTS.

“Kalau kita bicara efisiensi, hari ini kalau dari biaya kami belum bisa mendapatkan efisiensi yang sangat signifikan. Karena jalan ini kan berbayar dan biayanya tak murah,” ujar Kurnia dalam Kompas Talk, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Jalan Tol Trans-Sumatera Lintasi Jalur Migrasi Gajah

Selain itu, Kurnia juga mengeluhkan kontur jalan yang ada di JTTS. Menurut dia, dengan kontur jalan yang kurang baik, membuat ban kendaraan mudah terkikis.

Dengan begitu, masa pakai ban kendaraan akan berkurang dengan cepat. Imbasnya, biaya operasional akan naik.

“Kedua, kualitas jalan. Kalau kami lewat jalan provinsi, jalan biasa itu beberapa titik masih berliku sehingga mileage ban lebih pendek. Dengan adanya jalan tol, kualitas jalanya, permukaan jalannya, terutama yang beton, ini juga ternyata tidak seramah jalan aspal berliku di provinsi,” kata dia.

Atas dasar itu, dia mengaku belum merasakan efisiensi biaya operasional yang signifikan dengan adanya jalan tol ini.

Namun, dia mengakui dengan adanya JTTS ini minat masyarakat menggunakan moda transportasi darat, khususnya ke wilayah Sumatera semakin bergairah.

Baca juga: Sudah Ada 648 Km Jalan Tol yang Beroperasi di Pulau Sumatera

“Kalau melihat sebelum pandemi kemarin, dari Januari sudah menunjukan peningkatan yang cukup membahagiakan kami. Di beberapa tujuan di Sumatera yang cukup tinggi itu di Sumatera Barat, Palembang dan ke wilayah Jambi. Itu cukup tinggi kenaikan load factor penumpang,” ungkapnya.

Pemerintah menugaskan Hutama Karya untuk membangun JTTS dengan total panjang keseluruhan 2.765 kilometer melalui Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 yang kemudian diperbarui dengan Perpres Nomor 117 Tahun 2015.

Jalan tol ini akan menghubungkan Lampung dan Aceh dengan jumlah 24 ruas dan akan beroperasi penuh pada 2024.

Sampai Oktober 2020, terdapat sembilan ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) yang telah beroperasi tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com